- The Economic Times
VIVA Digital – Indonesia dinilai menjadi salah satu negara yang kuat dan mampu mampu bertahan dari sisi ekonomi dalam menghadapi berbagai krisis dan ancaman resesi dunia berkat sektor pertanian.
Sebab, sektor ini sukses menjadi penyumbang devisa negara sekaligus meningkatkan PDB Indonesia. PDB Pertanian tumbuh 2,20 persen pada triwulan III 2022.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), nilai ekspor pertanian Januari-Oktober 2022 adalah sebesar Rp550,11 triliun atau naik 7,37 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Peluang ekspor komoditas perkebunan semakin besar dan terus meningkat. Terbukti ekspor komoditas perkebunan yang melonjak paling besar disumbang oleh kelapa sawit, kopi, karet, kakao, dan kelapa.
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian Muhammad Saleh Mokhtar menginginkan komoditas perkebunan semakin dikenal seluruh kalangan, terutama generasi milenial.
Ilustrasi petani milenial.
- STEINBAUER Performance
"Ke depannya investasi yang dibutuhkan transfer pengetahuan atau investasi dalam keahlian dan bidang inovasi teknologi serta aspek kekinian lainnya di era industri 4.0," kata dia, melalui keterangan resminya, Sabtu, 24 Desember 2022.
Untuk itulah, Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) digelar perdana demi memperkuat dan memperluas kesinambungan usaha perkebunan melalui pengembangan bio industri dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Pemerintah akan mendukung dan mendorong kemudahan baik perizinan atau aspek benih, khususnya penetapan atau pelepasan varietas, sepanjang tidak mengabaikan kualitas atau mutu benih itu sendiri," ungkap Saleh.
Dalam memperkuat perkebunan partisipatif tentunya membutuhkan inovasi atau terobosan dalam mendorong terciptanya investasi baru perkebunan.
Salah satu contohnya Pabrik Mini Minyak Goreng (Pamigo) – inovasi yang menghadirkan pengolahan sawit dari buah segar hingga produk minyak goreng.
"Pamigo dibuat untuk mengurangi ketergantungan penjualan kepada pabrik skala besar, juga sebagai solusi untuk petani sawit yang mengalami kendala memasok pabrik yang berlebih dan TBS (tandan buah segar) yang tidak sesuai serta kendala lainnya," papar dia.
Selain sawit, penikmat kopi di Indonesia juga semakin banyak sehingga pasarnya kian luas. "Bisa ekspor ke Amerika Serikat (AS), Malaysia, dan Mesir. Industri kopi akan terus berkembang dan semakin dikenal luas dengan dukungan dari para milenial. Tapi tentunya kualitas produk harus tetap dijaga dan ditingkatkan," jelas Saleh.
