Melihat Lebih Dekat Satelit Pertama Karya Anak Bangsa

Surya Satellite (SS-1).
Sumber :
  • Instagram @lapan_ri

VIVA Tekno – Satelit nano pertama karya anak bangsa telah mengudara di orbit. Surya Satellite-1 (SS-1) dibangun oleh anak muda yang saat itu menempuh pendidikan di Surya University.

Longsor Tewaskan 20 Orang, Pemerintah Tetapkan Tana Toraja Status Tanggap Darurat 

Satelit ini mempunyai ukuran 10x10x11.35 cm dengan berat 1 hingga 1,3 kg, lebih kecil dari satelit mikro atau tubesat yang biasanya memiliki berat 50-70 kg.

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto menjelaskan bahwa satelit akan berfungsi untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI) dan juga komunikasi serta deteksi kebencanaan.

Sulsel Terdampak Cuaca Ekstrem dan Waspada Bencana Hidrometeorologi, Menurut BMKG

"Satelit ini bawa dua misi. Yang pertama untuk ngirim SMS tapi lewat satelit. Jadi SMS-nya enggak perlu pake BTS (base transceiver station). Mau di tengah laut atau di atas gunung, bisa kirim SMS," ujarnya di Jakarta, Jumat, 6 Januari 2023.

Sedangkan untuk radio communication, untuk penggunaannya masih terbatas di mana hanya bisa digunakan satu per satu atau secara bergiliran, tidak bisa digunakan oleh orang banyak dalam satu waktu.

Ratusan Rumah di Bekasi Terendam Banjir, Mayoritas Ditinggal Mudik Lebaran

Ke depannya fungsi SMS akan dikirim dari alat atau sebagai sensor. Misalnya untuk sensor gempa, tsunami, volcano hingga asset tracking. Frekuensi amatir masih bisa digunakan di daerah bencana. Namun jika ke depannya ingin dikomersialkan, maka harus pindah dari frekuensi amatir.

Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Awalnya kendala ditemukan pada pendanaannya itu sendiri. Tim juga dikatakan sampai menjual kaos untuk mewujudkan impiannya itu. Tapi kemudian mereka dibantu industri untuk membeli hardware.

Tahun lalu SS-1 dibawa ke International Space Station (ISS) dengan menumpang roket SpaceX dan pada hari ini, nano satelit itu dilepaskan dari ISS untuk menuju orbit.

Stasiun Luar Angkasa itu sendiri ada di ketinggian 380-420 km. Sebenarnya keduanya ada di orbit yang sama, namun ISS memiliki propulsion sehingga laboratorium terapung itu akan tetap ada di orbit.

Sementara SS-1 seiring waktu akan tertarik gravitasi, sehingga pada akhirnya akan kembali ke atmosfer dan terbakar. SS-1 sendiri kemungkinan umurnya bisa mencapai 6 hingga 12 bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya