Laboratorium Nuklir AS Dalam Bahaya

Ilustrasi perang nuklir.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Peretas atau hacker Rusia dilaporkan telah menargetkan tiga laboratorium penelitian nuklir di Amerika Serikat (AS), menurut lima pakar keamanan siber.

Akhiri Perang Dingin, Menhan AS dan China Lakukan Video Call Setelah Setahun

Kelompok hacker yang dikenal sebagai Cold River dilaporkan melakukan serangan antara Agustus hingga September 2022, menargetkan Brookhaven (BNL), Argonne (ANL) dan laboratorium nasional Lawrence Livermore (LLNL).

Catatan internet menunjukkan bahwa para peretas membuat halaman login palsu untuk institusi dan mengirim email ke ilmuwan nuklir untuk membuat mereka mengungkapkan kata sandi.

Terlalu Pro-China, AS Diduga Akan Intervensi Pemilu di Kepulauan Solomon

Peretas atau hacker sering kali menggunakan akun email dan nama domain yang mirip dengan penyedia layanan resmi, seperti "goo-link.online" dan "online365-office.com", yang terlihat seperti alamat perusahaan seperti Google atau Microsoft.

Laporan tidak berhasil menemukan alasan mengapa laboratorium menjadi sasaran atau jika upaya infiltrasi terbukti berhasil.

Sri Mulyani Kumpul Bareng Menkeu G20 hingga IMF di AS Bahas Dampak Konflik Israel-Iran 

Mereka diberitahu bahwa kelompok peretasan yang sama juga dapat memperoleh email milik mantan kepala mata-mata MI6 Inggris. Agensi kemudian membocorkannya ke publik.

Itu terjadi di tengah ancaman berulang perang nuklir dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang menempatkan unit nuklirnya dalam "siaga tinggi".

Ia memperingatkan tidak akan ragu untuk menekan tombol merah karena ketegangan dengan Barat melonjak di tengah perang brutalnya di Ukraina.

Cold River juga telah meningkatkan kampanye peretasannya terhadap Kyiv's Western selama invasi Rusia ke daerah tetangganya, menurut peringatan peneliti keamanan dunia maya dan pejabat pemerintah Barat, melansir dari situs Express, Senin, 9 Januari 2023.

Hacker.

Photo :
  • CSO Online

Kelompok hacker pertama kali menarik perhatian para profesional intelijen setelah menargetkan Kementerian Luar Negeri Inggris pada 2016. Sejak itu hacker telah terlibat dalam banyak upaya peretasan profil tinggi lainnya selama bertahun-tahun.

Kelompok tersebut dikatakan "terlibat dalam mendukung langsung operasi informasi Kremlin", menurut perusahaan keamanan siber CrowdStrike.

Tahun lalu, dilaporkan kelmpok hacker membocorkan email dari mantan kepala MI6 dan juga diduga menargetkan organisasi non-pemerintah yang menyelidiki kejahatan perang.

Pada Oktober 2022, hacker Rusia dituduh melakukan serangan dunia maya di beberapa bandara di AS, termasuk LaGuardia New York dan Chicago O'Hare.

Kelompok hacker Pro-Kremlin Killnet telah mendaftarkan beberapa bandara AS sebagai target. Pasukan peretas juga mengklaim bertanggung jawab meretas situs web Pemerintah AS seminggu sebelumnya dan dituduh mengirim situs web Kongres AS secara offline pada Juli tahun lalu.

Bulan lalu kelompok tersebut mengklaim telah menyusup ke FBI dalam serangan dunia maya besar-besaran terhadap badan keamanan AS. Organisasi pro-Kremlin dilaporkan memposting secara online, mengklaim telah mencuri data pribadi lebih dari 10.000 agen federal AS.

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan bahwa kemungkinan bentrokan antara AS dan Rusia “ sangat tinggi”. Ia mengatakan kepada kantor berita TASS milik negara Rusia bahwa Washington DC membutuhkan waktu untuk menyadari kesia-siaan kebijakannya terhadap Moskow.

Sementara itu, Kremlin juga menuduh AS mengobarkan perang proksi melawan Rusia dengan memasok Ukraina dengan paket besar senjata berat.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya