Induk Usaha Facebook, Instagram dan WhatsApp Lagi Siap-siap Nyambut Ramadan

Meta.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Ramadan, selain identik dengan ibadah umat Muslim, juga menjadi peluang bagi komunitas dan pelaku usaha untuk mendapat inspirasi dari berbagai platform digital. Hal ini yang akan dilakukan oleh Meta, induk usaha Facebook, Instagram dan WhatsApp.

Menjelang Ramadan pada Maret mendatang, Meta, melalui studi yang dilakukan oleh YouGov, memberikan panduan bagi pelaku usaha guna menyusun langkah yang tepat dalam memaksimalkan potensi pengembangan usaha melalui platformnya.

“Kami percaya bahwa hubungan yang hangat dan saling menginspirasi akan membuka semua peluang, khususnya pelaku usaha, untuk menemukan cara-cara baru dalam mengembangkan bisnis selama bulan Ramadan," ujar Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian Sutiono di Jakarta, Jumat, 20 Januari 2023.

Panduan Ramadan 2023 dari Meta akan fokus pada 4 hal yang seluruhnya bermuara pada konten yang menghubungkan orang-orang pada kehangatan Ramadan dan saling berbagi. Berikut ulasannya:
 
Ramadan adalah momen kebersamaan

Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian Sutiono.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

Menurut survei, 94 persen konsumen di Indonesia pada momen spesial ini senang melihat konten kebersamaan dan kehangatan di Facebook atau Instagram. Selain itu, terdapat 13,4 juta interaksi yang menonjolkan kebersamaan dan silaturahim lewat Instagram per Mei 2022.

Sebanyak 82 persen dari mereka yang disurvei ikut berpartisipasi dalam kegiatan amal selama Ramadan dan Idul Fitri, di mana 7,8 juta interaksi menunjukkan kebaikan di Facebook per Mei tahun lalu.

Pengalaman personal dapat mendorong bisnis

penjual takjil ramadan

Photo :
  • ANTARA/Siswowidodo

Di Indonesia, 4 dari 5 orang percaya bahwa merencanakan keuangan di selama Ramadan dan Idul Fitri menjadi lebih penting, di mana 55 persen orang merencanakan belanja setidaknya 10 hari sebelum bulan puasa dimulai.

Selain itu, 71 persen konsumen mengeksplorasi kategori produk yang berbeda pada saat Ramadan dibandingkan sebelumnya, yang mana makanan dan pakaian tetap menjadi kategori belanja paling populer. Studi ini juga melihat adanya tren pembelian paket berlibur yang meningkat dari tahun sebelumnya.
 
Konsumsi konten video dapat membuka peluang bisnis

VIVA Tekno: Ilustrasi menikmati konten di ponsel.

Photo :
  • Dok: TipTip

Berbicara mengenai konsumsi media, Indonesia menjadi negara dengan tingkat konsumsi video yang tinggi. SYNC Study dan Bain dan Meta tentang Konsumen Digital Asia Tenggara menemukan, video di media sosial berperan penting bagi konsumen digital di Indonesia untuk mengambil keputusan, di mana 44 persen orang Indonesia suka menonton konten-konten video.

Hal ini sejalan dengan studi dari Global Web Index (GWI) mengenai konsumsi media yang menyebutkan bahwa menonton konten video menjadi aktivitas utama bagi kelompok millenial dan gen Z.

Saat Ramadan, 68 persen konsumen di Indonesia banyak menonton konten video. Hal ini menentukan keputusan berbelanja mereka di mana 1 dari 3 orang menempatkan video online sebagai kanal utama untuk menentukan apa yang hendak dibeli.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

Tren konten video ini juga mendorong media dan kreator konten untuk membuat konten yang diminati oleh orang-orang dan bisnis selama Ramadan.

Terhubung dengan pelanggan melalui Business Messaging

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Zalo dan WhatsApp.

Photo :
  • VietReader
Fourtwnty Tutup Jakarta Lebaran Fair dengan Manis 

Menurut survei, 2 dari 3 orang lebih memilih berkomunikasi dengan bisnis melalui layanan perpesanan dibandingkan email dan telepon, dan selama Ramadan, 8 dari 10 konsumen menggunakan layanan perpesanan dan sekitar 7 dari 10 konsumen telah menggunakan layanan perpesanan dari teknologi-teknologi Meta (WhatsApp, Instagram Direct Message, Facebook Messenger).

“Data kami menunjukkan bahwa banyak pelanggan dari awal mencari dan menemukan barang yang mereka butuhkan dari kanal-kanal media sosial seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp masih menjadi top of mind," tutur Pieter.

Ia pun berharap insights Ramadan ini dapat membantu pelaku usaha meramu cara-cara strategis bagaimana pebisnis dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan terus mengembangkan usahanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya