Pandemi Jamur 'The Last of Us' Sangat Mungkin Terjadi

Adegan tubuh manusia yang terinfeksi cordyceps.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Seri HBO The Last of Us menggambarkan peristiwa kiamat yang disebabkan zombie. Kejadian bermula di Jakarta di mana awalnya semua orang menjalani kehidupan dengan normal. Tapi saat malam tiba, manusia yang terinfeksi virus berubah menjadi zombie dan mengejar karakter utama.

Buku Karya Penulis Israel yang Diduga Pengaruhi Zara Lepas Hijab Beredar di Indonesia

Zombie dalam serial ini disebabkan oleh jamur. Ini membuat pemirsa bertanya-tanya apakah pandemi jamur dapat terjadi dalam kehidupan nyata dan jawabannya adalah sangat mungkin terjadi.

"Pandemi jamur sangat mungkin terjadi. Tapi saat ini tidak ada spesies jamur yang diketahui dapat menimbulkan ancaman pandemi langsung bagi manusia," ujar ahli mikologi yang meneliti infeksi jamur di University of Manchester,  Norman Van Rhijn.

Berapa Lama Hari Kiamat akan Berlangsung? Ini Penjelasannya

Meski begitu menurutnya infeksi jamur terus meningkat di seluruh dunia dan para peneliti khawatir semakin banyak orang yang berisiko. Beberapa bahkan khawatir super-patogen baru dapat muncul dari kerajaan jamur.

"Potensinya sangat besar untuk apa yang bisa muncul dan menjadi patogen. Saya tidak akan terkejut bahwa lebih banyak jamur muncul sebagai patogen manusia, yang menjadi lebih menantang untuk diobati dan lebih menular," kata kepala cabang penyakit jamur dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Tom Chiller.

10 Makanan yang Menjadi Favorit Nabi Muhammad SAW

Film The Last of Us

Photo :
  • Instagram @thelastofus

Zombie di The Last of Us berasal dari sulur jamur yang disebut Cordyceps, yang tumbuh dari kepala dan mulut mereka dan menjangkau korban baru. Cordyceps memang nyata, tetapi itu hanya menyalip otak dan tubuh serangga dan yang paling terkenal adalah semut.

Jamur tumbuh di dalam tubuh semut, menyebabkan semut memanjat ke atas lalu bertunas dari kepalanya dan melepaskan spora, berusaha menyebar ke mana-mana.

Cordyceps tidak dapat bertahan pada suhu tubuh manusia, sehingga tidak dapat menginfeksi kita. Tetapi spesies jamur lain menghasilkan zat dengan kualitas pengubah pikiran yang dapat memengaruhi perilaku manusia.

Mungkin contoh yang paling jelas adalah psilocybin, senyawa halusinogen dalam jamur ajaib. Jamur ergot juga memiliki reputasi untuk mengubah pikiran manusia.

Beberapa sejarawan mengaitkan Salem Witch Trials dengan keracunan ergot, mengatakan bahwa wanita mulai bertingkah laku aneh dan saling menuduh melakukan sihir setelah makan gandum hitam yang terinfeksi Zat psikoaktif LSD yang berasal dari ergot.

Serial HBO, The Last of Us.

Photo :
  • Instagram @thelastofus.

"Setiap kali Anda minum bir, perilaku Anda dipengaruhi oleh produk sampingan dari jamur, yaitu etanol," kata David Hughes, yang telah mempelajari Cordyceps.

Jamur Cryptococcus juga dapat menyebar dari paru-paru ke otak dan menyebabkan meningitis – peradangan– yang dapat mengubah perilaku, mengutip dari situs Science Alert, Senin, 30 Januari 2023.

Penyakit jamur dapat menular dari hewan ke manusia. Tetapi gagasan bahwa jamur seperti Cordyceps dapat bermutasi untuk membuat lompatan raksasa dari serangga ke manusia dan tetap mempertahankan kemampuannya untuk memanipulasi perilaku secara efektif masih menjadi hal yang tidak masuk akal.

"Dalam dunia penyakit menular jangan pernah berkata tidak pernah. Tapi saya akan mengatakan bahwa ada banyak sekali rintangan yang perlu diatasi," lanjutnya. 

Dia menyebut bahwa semut dan manusia sangat berbeda. Kita memiliki sistem kekebalan dan hidup pada suhu yang berbeda. Suhu tubuh kita jauh lebih tinggi. Jadi ada beberapa hal mendasar yang akan sangat sulit bagi jamur tertentu untuk menginfeksi manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya