Cloud Computing untuk UMKM, Biar Melek Digital

Cloud computing atau komputasi awan.
Sumber :
  • Scout Technology Guides

VIVA Tekno – Laporan e-Conomy Southeast Asia hasil kolaborasi Google, Temasek and Bain & Company mencatat ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai gross merchandise value (GMV) senilai US$77 miliar (Rp1.166 triliun) pada 2022, dan akan mencapai US$130 miliar (Rp1.969 triliun) di 2025.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilai perlu melakukan transformasi digital untuk mengembangkan bisnis, sehingga dapat beradaptasi dan berinovasi terhadap perkembangan teknologi.

Implementasi teknologi komputasi awan atau cloud computing, salah satunya, yang diyakini memberi banyak manfaat bagi UMKM, seperti meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien, menumbuhkan kolaborasi antar-tim, serta memberi keamanan dan transparansi data.

Berkembang Pesat, Modest Fashion Indonesia Sudah Pantas Jadi Kiblat Fesyen Dunia?

Pengembangan kemampuan dan literasi digital dibutuhkan untuk mendukung percepatan perkembangan bisnis untuk dapat membangun suatu ekosistem bisnis yang efisien serta mendatangkan dan membuka kesempatan baru ekonomi masa depan.

Transformasi digital yang dilaksanakan secara bertahap di Indonesia, salah satunya memanfaatkan sistem komputasi awan untuk memungkinkan efektifitas kerja dan mengurangi biaya bisnis.

SKENA Jadi Ajang Berbagi Wawasan Bagi UMKM

Karena melihat potensi besar dari transformasi digital UMKM, maka Blue Power Technology dan Digital Ocean berkolaborasi menghadirkan cloud computing berbiaya terjangkau untuk UMKM (small medium business/SMB).

Transformasi digital.

Photo :
  • Freepik

"Kami ingin memberikan kesempatan UMKM melakukan transformasi digital dan menjadikan bisnisnya lebih kompetitif di persaingan pasar nasional dan global," kata Direktur Utama Blue Power Technology, Erwin Urip, kala berbincang dengan VIVA Tekno dan sejumlah media di Jakarta.

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir tiga tahun telah menunjukkan betapa pentingnya digitalisasi serta perluasan kemampuan digital bagi UMKM. "Di sini, kami ingin membantu akselerasi transformasi digital UMKM di Indonesia," jelasnya.

Hasil survei PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia yang bertajuk "The Impact of Cloud Computing on the Indonesian Economy" mengungkap bahwa responden dari segmen UMKM merasakan dampak positif dari penggunaan layanan cloud computing terhadap pendapatan mereka yang persentasenya di atas 20 persen.

Sementara, menurut YCP Solidiance white paper "Road to Recovery: Post Pandemic Business Outlook in Southeast Asia", saat ini, Indonesia punya pertumbuhan dan nilai ekonomi internet digital yang tertinggi di Asia Tenggara.

UMKM Batik.

Photo :
  • Dokumentasi Pupuk Indonesia.

Oleh karena itu, transformasi digital masih perlu digenjot supaya UMKM dapat melakukan inovasi ke dalam operasi dan layanan mereka.

Digitalisasi, kata Erwin, merupakan bagian penting bagi UMKM dalam membentuk ekonomi digital di masa depan dan membangun bisnis yang lebih kuat pascapandemi Covid-19.

"Dengan layanan cloud computing dari Digital Ocean dan dukungan Blue Power Technology mendorong para UMKM dapat lebih menghemat biaya dan waktu, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi secara lebih fleksibel dan inovatif," ungkap dia.

Erwin berharap kolaborasi ini mampu menyediakan sumber daya yang luas untuk membantu UMKM dalam mengembangkan praktik hingga memberikan layanan cloud computing.

"Dan, ya, pada akhirnya mereka (UMKM) akan memiliki kesempatan untuk memperluas cakupan operasi sehingga mampu bersaing di pasar global," tuturnya.

 

Ilustrasi produk UMKM.

Ribuan Produk Kerajinan RI Bakal Banjiri Pasar Kanada

UKM yang melakukan ekspor produknya ke Kanada tersebar dari Bali hingga Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024