Rusia Harap-harap Cemas

Simulasi perang nuklir Rusia lawan Amerika Serikat dan NATO.
Sumber :
  • youtube

VIVA Tekno – Aset sipil di luar angkasa yang dimiliki Amerika Serikat (AS) dan Sekutu dapat digunakan untuk tujuan militer, menurut seorang diplomat senior Rusia.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Peringatan itu muncul setelah NATO meluncurkan rencana armada pemantau ruang angkasa yang akan menggunakan satelit komersial dan militer untuk misinya.

Konstantin Vorontsov, Kepala Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa negeri Paman Sam mempersenjatai ruang angkasa dan mengaburkan batas antara infrastruktur militer dan sipil di orbit Bumi.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Penggunaan pesawat ruang angkasa oleh AS untuk menguntungkan negara-negara lain di medan perang sebenarnya merupakan bentuk partisipasi dalam konflik secara proksi.

Infrastruktur ruang angkasa semi-sipil dapat menghadapi pembalasan. “Setidaknya, penggunaan satelit sipil yang provokatif seperti itu patut dipertanyakan berdasarkan Perjanjian Luar Angkasa Tahun 1967,” kata dia, seperti dikutip dari situs Russian Today, Minggu, 19 Februari 2023.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Peringatan Vorontsov datang pada diskusi meja bundar di Parlemen Rusia yang fokus pada warisan Pakta Pertahanan Strategis Era Presiden AS Ronald Reagan, dan bagaimana hal itu mempengaruhi perencanaan militer AS saat ini.

Menjelang pengumuman Proyek Luar Angkasa NATO yang baru, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan satelit komersial sebagai pendorong militer.

“Ini akan meningkatkan intelijen dan pengawasan serta mendukung misi dan operasi NATO. Satelit ini juga dimungkinkan dipakai untuk navigasi, komunikasi, dan peringatan dini peluncuran rudal," jelas Jens.

Bos NATO itu mengungkapkan proyek tersebut untuk membantu pasukan Ukraina melawan Rusia. Penggabungan antara peralatan sipil dan militer dalam konflik Ukraina mengemuka ketika SpaceX mengumumkan bahwa mereka membatasi fungsionalitas sistem internet antariksa Starlink.

Itu artinya, Angkatan Bersenjata Ukraina tidak dapat menggunakannya untuk menerbangkan drone. Elon Musk menjelaskan bahwa Starlink adalah produk komersial yang tidak dimaksudkan untuk tujuan militer. Ia juga tidak ingin Starlink dipakai untuk meningkatkan permusuhan yang berpotensi memicu Perang Dunia III.

Meski begitu, Elon Musk tetap mengizinkan Starlink dipergunakan untuk kepentingan komunikasi militer Ukraina, kendati SpaceX bisa dengan mudah mematikan terminal kapan saja.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya