Barbie jadi Bahan Uji Coba sebelum Wanita Pertama Dikirim ke Bulan

Barbie menggunakan baju astronot.
Sumber :
  • Ian Wells

VIVA Tekno – Sejak Neil Armstrong menginjakkan kaki di Bulan, debu di sana terbukti menjadi masalah bagi para astronot di mana zat tersebut melapisi pakaian antariksa yang sulit dibersihkan dan tidak sehat jika terhirup.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

Tapi sepertinya para ilmuwan telah menemukan solusi baru yang pada akhirnya dapat meninggalkan masalah ini, menurut situs Live Science, Kamis, 9 Maret 2023.

Untuk percobaan itu para peneliti di Washington State University (WSU) mendandani Barbie dengan pakaian antariksa darurat yang terbuat dari bahan yang mirip dengan yang digunakan NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa).

Netizen Duga Syahrini Lagi Hamil, Foto Pakai Baju Lebaran Jadi Sorotan

Kemudian, tim membilas boneka dengan nitrogen cair untuk menguji seberapa baik cairan kriogenik dapat menghilangkan debu Bulan.

Dalam hal ini mereka menggunakan abu vulkanik yang dikumpulkan dari letusan Gunung Saint Helens pada 1980, yang konsistensinya mirip dengan debu Bulan.

Mitos Seputar Gerhana Matahari Total, Hanya 1 yang Benar

Mereka menemukan bahwa menyemprotkan boneka pakaian antariksa dengan nitrogen cair tidak hanya menghilangkan lebih dari 98 persen pengganti debu Bulan, tetapi juga menyebabkan sedikit kerusakan pada bahan setelan mirip Kevlar.

Tampilan penuh desain baju astronot NASA dan SpaceX.

Photo :
  • Instagram/@elonmusk

Ini terbukti menjadi solusi yang lebih baik daripada metode lama di mana astronot program Apollo akan menggunakan sikat untuk menggesek bahan yang sangat abrasif dari pakaian mereka setelah berjalan di Bulan, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas dari bahan tersebut, menurut studi baru yang diterbitkan secara online pada 10 Februari di jurnal Acta Astronautica.

Tidak hanya debu Bulan yang sangat lengket, pakaian astronot yang bersentuhan dengan debu juga terbukti beracun bagi sel manusia dan dapat menyebabkan 'demam jerami bulan', penyakit yang menyebabkan mata berair, sakit tenggorokan dan bersin.

"Debu bulan bersifat abrasif, bermuatan listrik statis, dan menyebar ke mana-mana. Ini dapat masuk ke dalam segel pakaian antariksa dan membuatnya tidak dapat digunakan karena terlalu banyak debu menyebabkannya tidak tersegel dengan baik," imbuh penulis utama, Ian Wells, seorang mahasiswa teknik mesin di WSU.

Wells menambahkan ini juga dapat berdampak negatif pada paru-paru siapa pun yang terkontaminasi karena mirip dengan bernapas di tanah serat kaca.

Eksperimen nitrogen cair berhasil berkat fenomena yang dikenal sebagai efek Leidenfrost, yang terjadi ketika air menyentuh permukaan lebih panas dari titik didihnya, menyebabkan tetesan berlari melintasi permukaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya