Astronot Muslim Tidak Puasa saat di Luar Angkasa, Ini Alasannya

Astronot Arab Sultan Al Neyadi.
Sumber :
  • Google

VIVA Tekno – Astronot Uni Emirat Arab (UEA), Sultan Al Neyadi sambut Ramadhan 1444 H di luar angkasa. Dia tiba di Stasiun Luar Angkasa (ISS) pada 2 Maret kemarin setelah diluncurkan ke orbit dengan roket Falcon 9 SpaceX di pesawat ruang angkasa Crew Dragon.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Dia akan berada di ISS selama setengah tahun dalam misi jangka panjang pertama yang diterbangkan oleh UEA, menurut situs Space, Jumat, 24 Maret 2023.

"Ramadan Mubarak. Semoga bulan ini penuh berkah," tulis Al Neyadi di Twitter, sambil membagikan video pemandangan spektakuler Bumi, Bulan dan Venus dari ISS.

Profil Daud Kim YouTuber Korea yang Dituding Bangun Masjid Hanya Demi Konten

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Kalender Islam mengikuti Bulan, yang artinya tanggal akan berubah setiap tahun sehubungan dengan kalender Gregorian yang digunakan sebagian besar dunia.

Sementara sebagian besar muslim dewasa harus berpuasa dari fajar hingga Matahari terbenam sebagai salah satu dari lima rukun Islam, Al Neyadi tidak berpartisipasi karena masuk dalam golongan musafir.

Alvin Lim Kecam Pendeta Gilbert Lumoindong yang Singgung Zakat dan Salat



"Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” kata Al Neyadi tentang para pelancong Muslim selama konferensi pers pra-penerbangan pada 25 Januari kemarin.

Dia menambahkan bahwa prioritasnya adalah melayani misi, karena dia tidak dapat melakukan aktivitas yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan awak kapal.

Al Neyadi bukanlah astronot pertama yang merayakan Ramadhan di luar angkasa. Muslim pertama yang pergi ke luar angkasa adalah Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, tiba menjelang akhir bulan suci pada 17 Juni 1985, dengan misi pesawat ulang- alik STS-51G selama seminggu.

Astronot Emirat dijadwalkan untuk melakukan 19 eksperimen khusus pada topik-topik seperti sakit punggung, biologi tumbuhan, kesehatan jantung, ilmu material, radiasi, tidur, dan cairan, menurut tinjauan umum yang disediakan oleh Mohammad Bin Rashid Space Center yang mengelola program astronot UEA.

Dua percobaan penjangkauan dengan siswa juga direncanakan untuk melihat sel-sel gigi atau mulut di luar angkasa, bersama dengan aliran darah.

Dalam konferensi pers pertamanya dari luar angkasa pada 6 Maret, Al Neyadi mengatakan dia masih menyesuaikan diri untuk melayang di luar angkasa, tetapi menikmati prosesnya.

"Saya masih menghadapinya, saya masih belajar, tapi mudah-mudahan saya akan meningkatkan keterampilan saya dalam beberapa hari mendatang," imbuhnya.

mBV4ndcPMFg

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya