Orang-orang Zaman Perunggu Gunakan Narkoba saat Lakukan Ritual

Ilustrasi orang-orang di zaman Perunggu.
Sumber :
  • The Sun

VIVA Tekno – Para ilmuwan menemukan bukti halusinogen dan stimulan dalam sampel rambut berusia 3.600 tahun di Menorca, sebuah pulau di Spanyol. Mereka percaya tanaman trippy dimakan selama upacara ritual yang dipimpin oleh seorang dukun.

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Rambutnya telah diwarnai merah dan dimasukkan ke dalam kotak yang dihiasi lingkaran konsentris.

Bahan kimia atropin dan efedrin ditemukan di rambut. Atropin dapat memicu halusinasi sementara efedrin adalah stimulan dan digunakan untuk membuat sabu modern.

Positif Narkoba, Istri Bintang Emon: Gak Nyangka Dijebak Suami Sendiri

Elisa Guerra-Doce dari University of Valladolid di Spanyol mengatakan itu adalah bukti langsung pertama dari penggunaan narkoba prasejarah di Eropa.

Studinya yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Report mengatakan para pengguna mungkin berada dalam kesadaran yang berubah akibat obat.

Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba

Sampel rambut dari orang-orang zaman Perunggu.

Photo :
  • P. Witte

Penemuan sisa-sisa tanaman psikoaktif dan alat-alat persiapan serta penggambaran dalam seni telah mengisyaratkan budaya Eropa yang mencari cara untuk mabuk. Menemukan jejak senyawa dalam sampel jaringan tubuh, seperti rambut, telah membawa bukti yang jauh lebih besar.

Peneliti menguji rambut dengan teknik pemrosesan partikel canggih untuk mengidentifikasi jejak kunci atropin dan skopolamin, menurut laman Science Alert, Sabtu, 8 April 2023.

"Hasilnya memberikan bukti langsung tentang konsumsi obat tanaman. Dan yang lebih menarik, mereka mengungkapkan penggunaan beberapa spesies psikoaktif," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan.

Tumbuhan nightshade seperti mandrake (Mandragora autumnalis), henbane (Hyoscyamus albus), apel duri (Datura stramonium), dan pinus sendi (Ephedra fragilis) adalah sumber obat yang paling mungkin digunakan. Tumbuhan ini akan tersedia di area tempat pemakaman dan telah ditemukan di situs lain yang serupa.

Para peneliti berpikir bahwa obat-obatan tersebut mungkin telah diberikan sebagai bagian dari semacam ritual dan mungkin diberikan oleh dukun, seorang ahli pengobatan dan agama kuno yang memiliki pengalaman luas dalam persiapan dan pengiriman bahan tanaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya