Baju Bolong akan Jadi Barang Langka di Masa Depan

Bahan pakaian yang bisa 'sembuh' kembali jika berlubang.
Sumber :
  • Advanced Functional Materials

VIVA Tekno  – Sebuah tim dari Universitas Newcastle dan Universitas Northumbria di Inggris telah menemukan bahwa benang tipis seperti akar yang dihasilkan oleh banyak jamur, berpotensi digunakan sebagai bahan yang dapat terurai secara hayati dan mampu memperbaiki dirinya sendiri di masa depan.

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Dalam pengujian mereka, para peneliti berfokus pada jamur Ganoderma lucidum yang menghasilkan kulit dari filamen bercabang yang dikenal sebagai hifa, bersama-sama membentuk struktur yang disebut miselium.

"Hasilnya menunjukkan bahwa bahan miselium dapat bertahan hidup di lingkungan kering dan oligotrofik dan penyembuhan diri sendiri dimungkinkan dengan intervensi minimal setelah periode pemulihan dua hari," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Bahan berbasis miselium sudah digunakan di berbagai bidang mulai dari konstruksi hingga tekstil. Namun, proses yang digunakan untuk menghasilkan bahan-bahan ini cenderung membunuh klamidospora –spora jamur yang membantu organisme beregenerasi sendiri.

Ilustrasi tekstil/baju/pakaian.

Photo :
  • Freepik/jcomp
7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Pendekatan baru yang melibatkan campuran miselia, klamidospora, karbohidrat, protein, dan nutrisi lain dalam cairan, mendorong pertumbuhan kulit yang dapat dihilangkan dan dikeringkan. 

Hasilnya untuk saat ini masih terlalu tipis dan halus untuk diubah menjadi pakaian. Namun para peneliti yakin bahwa inovasi di masa depan dapat mengubahnya menjadi kulit yang lebih keras, mungkin dengan menggabungkan lapisan atau plastisisasi dalam gliserol.

Bagian yang terpenting adalah proses produksi tidak mematikan klamidospora, yang dapat dihidupkan kembali untuk menumbuhkan hifa segar di atas luka di kulit, menurut situs Science Alert, Minggu, 7 Mei 2023.

Pengujian pada bahan tersebut menemukan bahwa zat memang mampu menggantikan lubang yang dibuat di dalamnya, jika ditempatkan pada kondisi yang sama dengan tempat tumbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya