Lockbit 3.0 Diduga Bobol Data Nasabah Bank Syariah Indonesia

Pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sumber :
  • Antara

VIVA Tekno – Ransomware Lockbit 3.0 diduga menyerang sistem teknologi informasi (TI) Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menyebabkan gangguan layanan perbankan ATM maupun mobile banking (m-banking) sejak Senin kemarin.

Tumbuh Double Digit, Pembiayaan BSI Capai Rp 251,6 Triliun hingga Akhir April 2024

Dugaan tersebut diungkap Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto lewat cuitannya.

Ia juga melampirkan tangkapan layar pengumuman Lockbit 3.0. "Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dengan alasan maintenance (perbaikan). Hari ini terkonfirmasi bahwa mereka menjadi korban ransomware," katanya, melalui akun Twitter, Sabtu, 13 Mei 2023.

2 Sektor di Indonesia Jadi Sasaran Empuk Ransomware, Temuan Unit 42

BSI Cetak Laba Rp 1,71 Triliun di Kuartal I-2024

Teguh memaparkan total data yang dicuri dari serangan terhadap sistem BSI mencapai 1,5TB. Data tersebut diklaim memuat 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang mereka gunakan.

"Selain itu kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA dll," tutur dia. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan data pelanggan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bocor di antaranya nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, nomor rekening, history transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan.

LockBit adalah salah satu geng ransomware yang sangat aktif dan berbahaya seperti disebutkan oleh Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman.

Sejumlah perusahaan di beberapa negara sempat jadi korban penyerangan, di antaranya pabrik ban Continental hingga perusahaan pertahanan besar Prancis, Thales Group.

Berdasarkan rilis Lockbit dalam situs mereka bahwa situs tersebut tidak bisa diakses lewat browser biasa, dan harus menggunakan browser yang bisa mengakses deepweb.

 

Hacker/Intelijen siber.

Indonesia Jadi Target Serangan, Kata Pakar Intelijen Siber

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri manufaktur baja dan vaksin, serta entitas pemerintahan di Indonesia, Meksiko, dan Yordania menjadi target serangan.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024