Siap-siap, Google akan Hapus Selamanya Akun Kamu

Ilustrasi Gmail.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno - Google telah mengumumkan pembaruan besar yang akan memengaruhi ribuan –bahkan mungkin jutaan– akun dihapus secara permanen jika tidak digunakan sejak 2021.

Google Fires 28 Employees Because of Nimbus Project

Pembersihan akan mencakup akun Gmail, Drive dan Foto yang belum digunakan atau masuk setidaknya selama dua tahun.

Dalam posting blog yang mengumumkan pembaruan tersebut, Google mengatakan alasan kebijakan baru itu karena keamanan, di mana akun lama biasanya lebih rentan terhadap ancaman seperti spam, penipuan phishing, dan pembajakan.

Google Pecat 28 Karyawan Setelah Protes Terhadap Kontrak dengan Pemerintah Israel

“Analisis internal kami menunjukkan bahwa akun yang ditinggalkan, setidaknya 10x lebih kecil kemungkinannya dibandingkan akun aktif untuk menyiapkan verifikasi 2 langkah,” tulis postingan tersebut.

Artinya, akun-akun ini seringkali rentan dan begitu akun disusupi, itu dapat digunakan untuk apa saja mulai dari pencurian identitas hingga vektor konten yang tidak diinginkan atau bahkan berbahaya, seperti spam.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Kebijakan tersebut hanya akan berlaku untuk akun pribadi. Sementara yang terkait dengan organisasi seperti sekolah dan bisnis aman dari penghapusan, menurut situs Independent, Senin, 22 Mei 2023.

Situs google.

Photo :
  • pixabay

Raksasa teknologi itu mengatakan pembaruan akan berlaku mulai minggu ini, namun tidak ada akun yang dihapus hingga Desember 2023.

“Kami akan melakukan pendekatan bertahap, dimulai dengan akun yang dibuat dan tidak pernah digunakan lagi. Sebelum menghapus akun, kami akan mengirimkan beberapa pemberitahuan selama beberapa bulan menjelang penghapusan, baik ke alamat email akun maupun email pemulihan (jika sudah disediakan)," tulis Google.

Pengguna dapat menghindari terjebak dalam pembersihan dengan hanya membaca email yang dikirim ke akun, atau menonton video YouTube sambil masuk ke akun.

Google melakukan hosting miliaran akun pengguna, meskipun tidak mengumumkan berapa banyak dari mereka yang tidak aktif.

Ini mengikuti pengumuman serupa dari Twitter, di mana Kepala Eksekutif dan pemiliknya, Elon Musk baru-baru ini meluncurkan kebijakan serupa yang akan membuat nama pengguna didaur ulang jika dikaitkan dengan akun yang belum digunakan selama beberapa tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya