Manusia Bisa Berwisata ke Mars

Planet Mars dan Bumi.
Sumber :
  • Tech Explorist

Jakarta, VIVA – Mars adalah planet yang penuh dengan keajaiban alam, mulai dari gunung berapi raksasa, ngarai dalam, hingga kawah yang mungkin pernah memiliki air.

Begini Cara Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga, Dijamin Gak Bikin Kantong Jebol

Di masa depan, Mars bisa menjadi destinasi wisata yang menakjubkan setelah koloni pertama di planet ini terbentuk. 

Tempat-tempat pendaratan mungkin akan dipilih di dataran yang rata demi keamanan, tetapi para penjelajah mungkin bisa menjangkau lokasi-lokasi menarik dalam beberapa hari perjalanan.

Elon Musk Ciptakan Kuburan Massal di Mars

Dilansir dari laman Space, berikut adalah beberapa destinasi yang bisa dikunjungi oleh manusia di Mars.

5 Destinasi Wisata di Mars

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Planet Mars.

Photo :
  • National Geographic

1. Olympus Mons

Olympus Mons adalah gunung berapi terbesar di tata surya. Terletak di wilayah vulkanik Tharsis, gunung ini memiliki ukuran yang sebanding dengan negara bagian Arizona di Amerika Serikat, menurut NASA. Dengan ketinggian sekitar 25 kilometer, Olympus Mons hampir tiga kali lebih tinggi daripada Gunung Everest di Bumi yang tingginya sekitar 8,9 kilometer.

Gunung berapi ini berperisai besar yang terbentuk dari lava, yang perlahan-lahan mengalir menuruni lerengnya. Hal ini membuat gunung ini mungkin mudah didaki oleh para penjelajah di masa depan, karena kemiringannya rata-rata hanya sekitar 5 persen. Di puncaknya terdapat depresi besar dengan diameter sekitar 85 kilometer, yang terbentuk akibat ruang magma yang kehilangan lava dan runtuh.

2. Gunung Berapi Tharsis

Selain Olympus Mons, wilayah Tharsis juga memiliki 12 gunung berapi raksasa lainnya yang tersebar di area seluas 4.000 kilometer, menurut NASA. Gunung-gunung ini jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi, kemungkinan karena gravitasi Mars yang lebih lemah, sehingga memungkinkan gunung-gunung berapi ini tumbuh lebih tinggi. Gunung-gunung berapi ini mungkin telah aktif selama dua miliar tahun, atau setengah dari sejarah Mars.

Beberapa gunung berapi terkenal di wilayah ini termasuk Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons, yang semuanya memiliki ketinggian sekitar 25 kilometer. Tharsis Tholus, gunung berapi perisai lainnya, juga berada di wilayah ini.

3. Valles Marineris

Mars juga memiliki ngarai terbesar di tata surya, yaitu Valles Marineris. Ngarai ini memiliki panjang sekitar 3.000 kilometer, yang empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di Bumi, yang panjangnya sekitar 800 kilometer. Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana Valles Marineris terbentuk, tetapi ada beberapa teori yang mengatakan bahwa pembentukan wilayah Tharsis berkontribusi pada pertumbuhan ngarai ini.

4. Kutub Utara dan Selatan Mars

Mars memiliki dua wilayah es di kutubnya yang memiliki komposisi sedikit berbeda. Kutub utara Mars telah dipelajari secara dekat oleh pendarat Phoenix pada tahun 2008, sedangkan pengamatan di kutub selatan dilakukan oleh pengorbit. Selama musim dingin, suhu di dekat kedua kutub ini sangat dingin sehingga karbon dioksida di atmosfer membeku menjadi es di permukaan.

Pada musim panas, proses ini berbalik, di mana karbon dioksida kembali ke atmosfer. Di belahan utara, karbon dioksida ini menghilang sepenuhnya, meninggalkan lapisan es air. Namun, sebagian es karbon dioksida tetap berada di atmosfer selatan. Gerakan es ini memiliki dampak besar pada iklim Mars, menghasilkan angin dan efek lainnya.

5. Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

Kawah Gale menjadi terkenal setelah penjelajah Curiosity mendarat di sana pada tahun 2012. Kawah ini menunjukkan bukti kuat adanya air di masa lalu. Curiosity menemukan bekas aliran sungai hanya beberapa minggu setelah mendarat, dan menemukan lebih banyak bukti air sepanjang perjalanannya di lantai kawah. Curiosity kini sedang mendaki gunung Sharp di dekatnya dan mempelajari fitur geologi di setiap lapisannya.

Penemuan yang paling menarik dari Curiosity adalah molekul organik kompleks di wilayah ini, yang ditemukan di dalam batuan berusia 3,5 miliar tahun. Penemuan ini bersamaan dengan perubahan konsentrasi metana di atmosfer Mars yang berubah-ubah sesuai musim, yang bisa saja dihasilkan oleh mikroba atau fenomena geologis. Hal ini menambah misteri apakah Mars pernah memiliki kehidupan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya