Peringatan Keras dari Menkominfo: Anak Muda Rentan jadi Korban Kejahatan Siber

Menkominfo Budi Arie Setiadi di Sarasehan dengan Kadin Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta kaum muda Indonesia bijak dalam menggunakan internet.

Realme C75, Harga Rp2 Jutaan tapi Bisa Komunikasi Tanpa Internet

Jika tidak, maka membuka celah bagi ancaman siber, di mana generasi muda menjadi kelompok yang rentan dengan risiko.

Ia mengemukakan bahwa saat ini internet telah digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bermain game online sampai mengakses aneka layanan online.

Jokowi Tak Lagi Jadi Bagian dari PDIP, Projo: Banyak Parpol Siap Tampung

Meskipun manfaatnya banyak, namun teknologi dapat menghadirkan bahaya kejahatan siber seperti penipuan, penyalahgunaan data, perundungan, dan eksploitasi seksual.

"Itu terjadi kalau tidak digunakan secara bijak dan hati-hati," katanya, Senin, 7 Oktober 2024.

Ancaman Siber Jadi Momok di 2025, Publik Khawatirkan Risiko Data Bocor hingga Keamanan Finansial

Budi Arie juga menyampaikan pentingnya membudayakan perilaku cerdas berinternet bagi kaum muda guna mewujudkan penggunaan internet yang aman dan produktif.

Menkominfo mengingatkan anak-anak muda agar menggunakan internet untuk mengakses konten dan layanan sesuai batasan usia yang telah ditetapkan.

Pemerintah menjalankan beragam program peningkatan literasi digital masyarakat dalam upaya membudidayakan perilaku cerdas dalam menggunakan internet.

Program yang dimaksud antara lain menjalankan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), bagian dari program pengembangan sumber daya manusia digital untuk memitigasi risiko penggunaan internet.

Selain itu, pemerintah melaksanakan program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy untuk menyiapkan talenta digital.

Upaya penyiapan talenta digital ini mencakup pelatihan pelatih (Training of Trainer/ToT) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya