Telkomsel Ingatkan Semua Pelanggannya
- VIVA/Lazuardhi Utama
Jakarta, VIVA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) mengambil tindakan tegas terhadap kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan dengan metode fake BTS.
Kasus ini terungkap setelah Kemenkomdigi menerima banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya SMS penipuan belakangan ini yang dikirim bukan oleh operator seluler resmi.
"Kami telah memerintahkan Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus ini. Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) juga sudah dikerahkan guna memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal yang digunakan para pelaku," kata Menkomdigi Meutya Hafid.
Ia juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan perangkat fake BTS atau BTS palsu, para pelaku dapat memancarkan sinyal seolah-olah sebagai BTS operator resmi.
Dengan cara ini pelaku mengirim SMS secara massal ke smartphone atau ponsel pintar di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator seluler.
Melalui metode itu, SMS penipuan dapat langsung menjangkau masyarakat, misalnya menawarkan hadiah palsu atau meminta data pribadi, tanpa melewati jaringan resmi, sehingga upaya ilegal ini sulit dilacak oleh pihak operator seluler.
Dari hasil investigasi awal, DJID menemukan indikasi kuat adanya penggunaan perangkat BTS ilegal di beberapa lokasi.
Sinyal radio yang dipancarkan perangkat fake BTS tersebut terdeteksi beroperasi pada frekuensi milik salah satu operator seluler, namun tidak terdaftar sebagai BTS resmi dalam jaringan.
Hal ini mengonfirmasi bahwa SMS penipuan tersebut dikirim melalui infrastruktur telekomunikasi ilegal di luar kendali operator seluler.
Direktur Jaringan Telkomsel Indra Mardiatna mengingatkan para pelanggan untuk menerapkan metode keamanan autentikasi dua faktor untuk mencegah penipuan, khususnya selama bulan Ramadan.
"Aktifkan autentikasi dua faktor. Itu salah satu yang bisa dilakukan selain dari sistem. Karena itu juga bisa memproteksi, baik dari misalnya email," kata dia di Jakarta, Selasa malam, 11 Maret 2025.
Selain mengandalkan sistem dan jaringan, Telkomsel juga aktif mengingatkan pelanggan untuk selalu waspada terhadap berbagai bentuk penipuan yang dapat muncul melalui rekayasa sosial atau metode lainnya.
Indra menekankan bahwa keamanan jaringan dan pelanggan merupakan tanggung jawab bersama. Telkomsel, menurutnya, sudah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya modus penipuan.
Langkah-langkah yang diambil melibatkan kerja sama dengan Kemenkomdigi serta penerapan berbagai tindakan pencegahan.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah memblokir tautan-tautan yang terindikasi sebagai phishing, yang dilakukan secara koordinatif dengan Kemenkomdigi.
"Jadi, semua apa yang kita lakukan sudah dalam koridor pencegahan atau pun perbaikan atau pun pengetatan bersama Kemenkomdigi," tegas Indra.