Media Sosial Ubah Perilaku Berinternet

Ilustrasi Chatting
Sumber :
  • ciia.us

VIVAnews - Seiring dengan perkembangan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, perilaku masyarakat dalam berinternet pun mengalami perubahan. Jika dulu banyak yang masuk kategori pembuat konten, kini banyak yang beralih hanya sekedar pengisi konten.

Ini disebabkan media sosial Facebook dan Twitter memberikan alternatif saluran yang sesuai dengan kapasitas pengguna internet.
 
Menurut pemerhati internet Nukman Luthfie, peralihan perilaku tersebut terjadi pada kalangan pembuat konten. Dia menyebut beberapa beberapa kategori perilaku masyarakat internet.

Pertama, kategori "creator" atau mereka yang menciptakan konten, seperti tulisan, artikel. Kedua, adalah "conversation", yakni mereka yang aktif di sosial media. Ketiga adalah kategori "critic", yakni mereka yang aktif di forum-forum.

Creator sekitar 24 persen, conversation 33 persen, dan critic 37 persen,” ujar Nukman di sela Diskusi Internet Sehat, Jakarta, 16 September 2011.
 
Ini menunjukkan media sosial menjadi alternatif ruang bagi masyarakat internet, karena berbagai kemudahan layanan.  “Dulu yang aktif nge-blog sekarang ada yang tidak nge-blog, beralih ke Facebook dan Twitter,” ujarnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa media sosial mampu bergerak di masyarakat untuk melakukan sebuah hal yang baru. Ia mencontohkan bahwa dengan kekuatan media sosial, bisa menggerakkan suatu kegiatan yang sifatnya nasional. “Itu bisa terjadi, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi,” tambahnya lagi.
 
Masyarakat internet, lanjutnya, tidak bisa diarahkan untuk hal-hal tertentu. Karena, komunitas yang terbentuk sesuai dengan kemauan masing-masing. Seperti fenomena saat ini yaitu pemilik konten tidak hanya media mainstream saja. “Dulu konten hanya dikuasai oleh media mainstream, tapi saat ini konten di dunia maya sudah diisi oleh orang-orang secara umum,” ucap Nukman.

Setelah blog muncul, peta konten berubah, banyak kalangan yang kemudian memanfaatkan ruang tersebut. Apalagi setelah marak situs 2.0 (interaktif) yang melahirkan Facebook dan Twitter.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024