VIVAnews - Dari data yang dirangkum dalam laporan State Security Survey Symantec 2011, salah satu vektor serangan yang pertumbuhannya paling tinggi adalah serangan dari orang dalam. Ini terjadi meski ancaman dari pihak luar yang ingin mencuri data dilaporkan menurun. Untuk itu, perusahaan diminta untuk tetap waspada.
“Serangan orang dalam sangat berbahaya, karena mereka mengetahui data-data organisasi atau pelanggan,” kata Fransiskus Andi Indromojo, Technical Consultant Symantec Indonesia di Jakarta, 28 Oktober 2011. “Berdasarkan data, ancaman dari orang dalam mencapai 42 persen sedangkan ancaman dari spionase industri kompetitor mencapai 45 persen,” ucapnya.
Apalagi, kata Frans, jika orang dalam tersebut mengerti tentang IT. “Ini lebih berbahaya karena bisa terjadi jual beli data,” tambahnya.
Fransiskus menyebutkan, ada dua kategori ancaman dari orang dalam, yakni orang dalam yang tidak mengerti sekuriti IT, dan orang dalam yang memahami sekuriti IT yang kemudian disebut musuh dalam selimut. Untuk itu, Symantec merekomendasikan, perusahaan ataupun organisasi perlu membuat kebijakan mengenai sekuriti IT secara ketat.
“User tidak boleh sembarangan mengakses link-link teretentu, ini harus ketat,” saran Fransiskus. “Langkah ini perlu dibarengi dengan reward dan punishment agar tercipta sistem yang sehat. Tidak cukup dengan kebijakan saja,” ucapnya.
Frans melanjutkan, perusahaan perlu melindungi informasi secara proaktif dengan mengambil pendekatan yang berpusat pada perlindungan informasi dan interaksi. Kontrol sistem secara penuh dengan melindungi data yang penting bagi perusahaan atau organisasi.
“Jangan lupa validasi identitas, karena saat ini user name atau password sering dibobol. Administrator TI perlu melindungi infrastruktur dengan mengamankan semua endpoint mereka,” ucap Frans. “Organisasi atau perusahaan juga perlu intelejen keamanan dan evaluasi program jahat yang berkelanjutan dengan merespons ancaman secara cepat,” ucapnya.
Menurut Frans, ancaman yang berkembang kini tidak hanya menyerang pada kategori perusahaan saja, namun sudah menyerang semua kategori yang meliputi perorangan ataupun rumahan. “Small media bisnis (SMB), small enterprise juga terancam, karena prinsipnya mereka sudah pakai IT,” tutupnya. (adi)
Sumber :
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Barang Paling Laris
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Bill Gates sering menyoroti urgensi menjaga Bumi dari dampak perubahan iklim, sambil aktif terlibat dalam upaya kemanusiaan untuk merawat lingkungan atau kiamat iklim ini
Seorang model berbasis AI, menjadi perbincangan karena kontennya yang diunggah. Ia berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$20.000 atau sekitar Rp317 juta per bulan.
Seringkali diabaikan, tetapi memiliki dampak yang serius pada kesehatan kucing, Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) atau penyakit saluran kemih bawah pada kucing.
6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah
Digilife
22 Apr 2024
Mata minus atau disebut juga miopia, adalah kondisi di mana mata tidak dapat fokus pada objek yang jauh dengan jelas. Ini umum terjadi dan bisa memengaruhi kualitas hidup
Indonesia mengalami 97.226 serangan ransomware di sepanjang Januari hingga Desember 2023.
Selengkapnya
VIVA Networks
Peminat mobil baru Honda menurun di kuartal pertama 2024 jika dibandingkan pada 2023, seperti yang terlihat dari data penjualan ritel Gaikindo, atau Gabungan Industri Ken
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Bomi Apink dan Rado Black Eyed Pilseung Pacaran, Dispatch Sebut Sudah 8 Tahun
IntipSeleb
23 menit lalu
Bomi Apink dan Produser Rado dari duo Black Eyed Pilseung, baru-baru ini dilaporkan Dispatch sudah berpacaran selama 8 tahun, keduanya mulai dekat usai terlibat proyek...
Happy Asmara bersama Gilga sahid kembali jadi sorotan, kali ini keduanya dikabarkan sudah menikah usai penampilannya di atas panggung belum lama ini viral.
Selengkapnya
Isu Terkini