Hacker Ancam Serang Situs-situs dari Indonesia

Pesan terbuka dari peretas asal Bangladesh, Rotating Rotor
Sumber :
  • facebook.com
VIVAnews -
Komunitas hacker atau peretas asal Bangladesh menyatakan akan menyerang situs-situs atau Website di Indonesia.


Hal itu dikatakan para hacker pada grup terbuka Bangladesh GREY HAT Community di situs jejaring sosial Facebook.


Komunitas itu mendiskusikan secara terang-terangan bahwa sasaran mereka saat ini adalah situs-situs Website berasal dari Indonesia.


Di grup itu, para anggota menumpahkan kekecewaannya karena banyak hacker asal Indonesia yang banyak merusak situs-situs dari Bangladesh.


Rotating Rotor, salah satu anggota group komunitas itu mengatakan, jika hacker Indonesia melakukan kesalahan besar dalam sejarah Internet mereka.


Mereka juga telah meminta ribuan kali kepada para hacker di Indonesia untuk berhenti meretas situs-situs di Bangladesh, namun menurut Rotating, permintaannya itu tidak digubris.


"Indonesia tidak berhenti meretas situs-situs kami. Kali ini saya akan membawa neraka ke situs-situs di Indonesia," ujarnya, saat bincang-bincang dengan
VIVAnews
melalui fasilitas chatting di Facebook.


Ia menjamin, kurang lebih 24 jam orang Indonesia akan melihat tanda BD Gray Hat di seluruh dunia maya Indonesia. "Kami akan melakukan pertunjukan," janjinya.
Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini


Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!
Saat ditelusuri VIVAnews,
3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI
tautan yang diberikan Rotating untuk melihat bukti keseriusan mereka, salah satu situs di Indonesia beralamat pa-bawean.go.id telah berhasil ditembus.

Tak tanggung-tanggung, mereka meninggalkan jejak bertulisan "Hacked by Ablaze Ever. BD Gray Hat Hacker".


Saat
VIVAnews
mengonfirmasi, Rotating mengatakan, hacker-hacker asal Indonesia banyak melakukan aksi secara individu.


"Hacker Indonesia banyak yang beraksi di luar komunitas, mereka jarang meninggalkan jejak komunitas mereka. Selain Bangladesh, mereka juga kerap meretas situs-situs di Indonesia sendiri," ujarnya.


Setelah percakapan melalui chatting di Facebook berkisar 30 menit, Rotating langsung menghilang dan memblokir akun Facebook wartawan
VIVAnews.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya