Pasar Mulai Jenuh, Jumlah Operator Telekomunikasi Sebaiknya Dibatasi
Selasa, 12 November 2013 - 07:41 WIB
Sumber :
- digitaltrends.com
VIVAnews
- Sebuah penyedia jasa telekomunikasi nasional mengusulkan agar jumlah operator yang beroperasi di suatu daerah sebaiknya dibatasi. Ini mengingat kondisi pasar telekomunikasi di Indonesia yang mulai jenuh.
Usulan itu disampaikan Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur PT XL Axiata, Tbk. Wacana ini disampaikan berdasarkan pengalaman XL yang mengaku telah merugi setelah membangun infrastruktur telekomunikasi di suatu daerah.
"Pernah kami bangun 70 BTS di daerah tertentu, setelah kondisi pasar bagus, datang kompetitor. Pasar daerah itu dibagi dua. Pasarnya tidak cukup. Akhirnya kami mundur dari situ," ujar Hasnul usai acara "XL Award" di Jakarta, Senin 11 November 2013.
Kondisi pasar yang tak proporsional itu, lanjut Hasnul, memaksa XL terpaksa mengakhiri layanan di suatu daerah. "Kami matikan BTS kami, pelanggan XL kami pindahkan ke operator lain. Kami rugi puluhan juta di satu daerah," kata Hasnul.
Maka, demi tidak mengulangi peristiwa serupa, dia mengajukan suatu usulan. Bila suatu daerah tidak begitu menguntungkan bagi operator guna membangun infrastruktur, menurutnya, perlu diterapkan mekanisme USO
(universal service obligation)
. USO merupakan setoran wajib kepada pemerintah yang diberikan operator seluler khusus untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
"Misalkan kami yang bangun, maka operator yang lain jangan masuk ke daerah itu," kata Hasnul. Untuk jumlah operator yang ideal dalam suatu daerah ini, kata dia, tergantung dengan kajian pemerintah. Menurutnya, pemerintah sudah tahu potensi pasar masing-masing daerah.
PSSI Tempuh Jalur Tak Normal Supaya Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final
PSSI sedang berusaha mendapatkan izin dari SC Heerenven agar mau kembali melepas Nathan Tjoe-A-On ke Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di babak perempat final.
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :