Ini Kendala Pertumbuhan Belanja Online di Indonesia

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • steelgateglobal.com

VIVA.co.id - Meski akan menjadi tren, tak semua masyarakat mau belanja melalui online. Hasil survei BMI Research mengungkapkan, ada sekitar 36 persen responden yang tak bersedia belanja melalui dunia maya.

Platform Ini Khusus untuk Belanja Produk Kesehatan

"Hal ini diakibatkan, mereka tidak percaya terhadap jual beli online. Kebanyakan mereka itu belum pernah merasakan belanja online," ujar Kepala BMI Research, Yoanita Shinta Devi di Jakarta, Kamis, 22 Januari 2015.

Angka 36 persen ini mengacu dari hasil riset terhadap 29 juta jiwa yang tersebar di Jabodetabek. Mereka menyatakan tidak percaya belanja melalui internet. 29 juta jiwa itu merupakan bagian dari 150 juta pengguna internet yang ada di Indonesia.

Nielsen: Optimisme Konsumen Online Indonesia Meningkat

"Kemudian, 24 persen responden mengungkapkan kalau belanja secara offline lebih menyenangkan dan 16 persennya mengatakan responden ingin merasakan barang yang diinginkan, sebelum menyatakan untuk membelinya," ujarnya menambahkan.

Kemudian, sekitar 11 persen mengatakan belum merasa butuh. Sementara sisanya merasa bingung dengan belanja online.

Matahari Mall dan XL Klarifikasi soal Isu Pemblokiran

BMI Research mencatat, belanja melalui internet masih menyisakan keluhan bagi konsumen seperti produk yang berbeda dengan tampilan di display (22 persen), lama pengiriman barang (9 persen), koneksi internet lambat (4 persen) dan isu penipuan (5 persen). (mus)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya