Studi: Cuitan Kasar di Twitter Picu Penyakit Jantung

Aplikasi Twitter dan Facebook.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Twitter Hadirkan #Blueroom di RI, Pertama di Asia Tenggara
- Tampaknya para pengguna jejaring sosial seperti Twitter, harus mampu mengendalikan emosinya. Sebab, taruhannya adalah kesehatannya sendiri, tepatnya terkena risiko jantung.

#BlueRoom, Wadah Temu Kreator Konten dan Audiens Twitter

Hal ini, berdasarkan hasil studi oleh para peneliti asal University of Pennsylvania. Mereka mengklaim, menemukan korelasi kuat antara pengguna Twitter yang tak dapat mengontrol amarahnya. Saat menggunakan bahasa yang emosional pada media tersebut, ternyata dapat memicu serangan jantung.
Gubernur Ganjar Minta Bupati Semarang Main Twitter


Mereka meneliti kicauan publik yang dibuat dari tahun 2009 hingga 2010. Peneliti menemukan, pengguna jejaring sosial 140 karakter ini, yang mengumpat dengan kata-kata kasar, memiliki risiko serangan jantung, bahkan lebih mematikan lagi.


Sementara itu, bahasa emosional yang mengandung nilai positif, misalnya kata indah, atau teman, malah dapat melindungi pengguna terhindar dari penyakit jantung.


Margaret Kern, seorang asisten profesor di University of Melbourne, Australia, yang turut melakukan penelitian, mengatakan bahwa area di sekitar dapat memicu psikologis yang telah dianggap efek terhadap penyakit jantung koroner. Misalnya, permusuhan dan depresi dikaitkan dengan penyakit jantung pada tingkat inidividu melalui efek biologis.


"Begitu juga emosi negatif dapat memicu respons perilaku dan sosial yang secara tidak langsung dapat menyebabkan penyakit jantung," ujarnya dilansir
The Telegrah
, Jumat 23 Januari 2015.


Namun, sayang, studi tersebut tak menyertakan data akurat mengenai jumlah angka serangan jantung dari status di Twitter yang memiliki kandungan emosi negatif.


Menanggapi hasil studi itu, H. Andrew Schwartz selaku dosen dari Sekolah Teknik dan Ilmu Terapan Komputer dan Informasi, mengatakan jutaan orang berkicau di Twitter dengan nada marah belum tentu mengakibatkan penyakit jantung.


"Itu berarti, jika banyak tetangga Anda marah, Anda mungkin akan meninggal karena penyakit jantung," ungkap Schwartz. (asp)



Baca Juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya