NSA Diduga Bobol Kartu SIM, Jaringan 3G Tak Terdampak

kartu SIM operator
Sumber :
  • wisegeek.com

VIVA.co.id - Produsen kartu SIM terbesar di dunia, Gemalto, membantah laporan yang menyebutkan Badan Keamanan AS (NSA) diduga berhasil meretas enkripsi data dan kemudian mencuri data para pemilik kartu SIM.

Gemalto memang mengakui badan intelijen pemerintah AS itu bisa membobol enkripsi produk mereka, namun itu tidak akan berdampak pada jaringan 3G dan 4G.

Melansir Gizmodo, Rabu, 25 Februari 2015, dalam siaran pers menyusul laporan dugaan peretasan NSA dan mitra intelijen Inggris, GCHQ, Gemalto menegaskan aksi tersebut hanya berdampak pada jaringan kantor.

"Dan itu tak berdampak pada pencurian besar-besaran enkripsi data kartu SIM," kata manajemen perusahaan yang memproduksi 2 miliar kartu SIM setiap tahun itu.

Ditambahkan Gemalto, pembobolan kunci enkripsi oleh NSA bisa terjadi, tapi aksi itu sangat kecil bisa sampai tahap pencurian data komunikas pengguna kartu SIM.

"Sangat sulit untuk menyerang sejumlah besar kartu SIM dari jarak jauh pada basis individu," ujar Gemalto.

Jika pun terjadi pencurian kunci enkripsi data kartu SIM, tambah perusahaan itu, NSA dan mitranya hanya bisa memata-matai komunikasi pada pengguna 2G.

"Jaringan 3G dan 4G tak rentan terhadap jenis serangan itu," kata Gemalto.

Seperti diberitakan sebelumnya, NSA dan GCHQ dituding telah meretas enkripsi data, kemudian mencuri data para pemilik kartu SIM yang dimiliki oleh Gemalto. Kabar tersebut muncul ke permukaan setelah situs The Intercept merilis laporan dari mantan pekerja NSA, Edward Snowden.

Baca juga:

Ini Bukti Sistem Keamanan Informasi RI Lemah

Kantor Yahoo di AS

Hacker Jajakan 200 Juta Akun Pengguna Yahoo

Dijual di dark web seharga 3 bitcoins.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016