- Reuters
Melalui blog perusahaan, situs mikroblog itu telah mengumumkan meluncurkan sebuah tool yang memungkinkan penggunanya melaporkan data personal yang telah terpublikasi pada platform tersebut.
Melansir Business Insider, Jumat 27 Februari 2015, Twitter menyebut pelecehan online yang mengumbar nomor ponsel, alamat, akun bank pribadi pengguna dengan nama Doxing.
Bagi situs 41 karakter ini, Doxing adalah problem serius yang bisa mengarah pada pelecehan di dunia nyata dan bisa melahirkan pelanggaran.
Bukan hanya meluncurkan tool pengaduan saja. Twitter menunjukkan komitmennya dengan menyiagakan tiga lipat staf khusus untuk menangani pelanggaran online.
Langkah Twitter untuk tak memberi ampun kasus pelecehan, juga dikomandani langsung oleh sang CEO, Dick Costolo.
Pada awal bulan ini, Costolo mengeluarkan memo internal yang meminta seluruh karyawannya sigap dengan kasus pelecehan di Twitter.
"Kita gagal menyelesaikan penyalahgunaan dan mengendalikan platform dan kita telah payah selama bertahun-tahun," tulis bos Twitter itu dalam memo internal kepada karyawan perusahaan saat itu.
Menurut Costolo, akibat gagal menyelesaikan problem itu, Twitter banyak kehilangan penggunanya, yang memilih beralih ke platform yang lebih nyaman.
Twitter Hadirkan #Blueroom di RI, Pertama di Asia Tenggara
Ruangan offline ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan konten.
