Hacker Korea Utara Punya Kemampuan untuk Membunuh

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
Sumber :
  • REUTERS/KCNA

VIVA.co.id - Peretasan terhadap Sony Pictures, yang diklaim berasal dari para peretas Korea Utara, ternyata memberikan peringatan dunia terhadap kemampuan para hacker di negara itu. Bahkan, para peretas di Korea Utara memiliki potensi untuk bisa membunuh.

Para peretas Korea Utara diklaim bisa merusak fasilitas penting sebuah negara, baik pembangkit listrik, perbankan, sampai pertahanan. Jika sebuah pembangkit nuklir dikuasai peretas Korea Utara melalui siber, maka mereka bisa saja menghancurkannya secara jarak jauh dan membuat manusia di negara itu berkurang.

Hal ini disampaikan Prof. Kim Heung-Kwang, seorang mantan pengajar ilmu komputer di Hamheung Computer Technology di Korea Utara. Selama 20 tahun mengajar, sampai akhirnya Kim berhasil melarikan diri dari negara itu di 2004 lalu.

Ini Bukti Sistem Keamanan Informasi RI Lemah

Di sekolah itu, Kim tidak mengajarkan teknik peretasan. Hanya saja, mantan murid-muridnya telah menjadi bagian dari biro peretas Korea Utara 121. Anggota biro itu dipercaya beroperasi di luar China dan diklaim telah melancarkan serangan ke beberapa jaringan dunia.

Menurut Kim, sampai saat ini diperkirakan ada 6.000 peretas yang mendapatkan pelatihan militer di Korea Utara.

"Banyak serangan yang menargetkan infrastruktur Korea Selatan, seperti pembangkit listrik dan perbankan. Organisasi internasional seperti ICANN harus mengambil tindakan untuk mencegah Korea Utara menyerang lebih jauh lagi," ujar Kim, seperti dikutip dari BBC, Senin 1 Juni 2015.

Dipaparkan Kim lebih jauh, peretas Korea Utara mampu membuat program mematikan yang mengadopsi Stuxnet, virus yang pernah diklaim berhasil masuk ke pembangkit nuklir Iran di 2010.

"Korea Utara sangat peduli dengan perang siber. Menurut perhitungan saya, sekitar 10 sampai 20 persen biaya operasional militer di negara itu didedikasikan untuk aktivitas di dunia maya. Satu-satunya alasan mereka menyerang negara lain, seperti jaringan Sony Pictures, adalah untuk mendemonstrasikan kemampuan siber mereka dalam berperang. Dammpak perang siber mereka hampir sama dengan serangan militer di dunia nyata, bisa membunuh orang dan menghancurkan kota," papar Kim.

Cegah Cyber Crime, Pekerja IT BEI Bakal Disertifikasi

Sayang, dalam pernyataannya, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), mengaku tidak memiliki wewenang untuk memblokir akses internet ke negara tersebut. Ini dikatakannya, bukanlah tujuan dari berdirinya lembaga tersebut.

"ICANN tidak memiliki kekuatan ataupun kewenangan untuk melarang sebuah negara memiliki atau mengakses jaringan internet. Peran utama kami adalah koordinasi untuk identifikasi unik pengguna jaringan internet dan memastikan stabilitas, keamanan serta keberlanjutan internet. Untuk Korea Utara, kami mengandalkan kekuatan hukum, aturan badan pemerintah dan kepolisian dalam pelaporan aktivitas ilegal," ujar Direktur Komunikasi ICANN, Duncan Burns. (ase)

Kantor Yahoo di AS

Hacker Jajakan 200 Juta Akun Pengguna Yahoo

Dijual di dark web seharga 3 bitcoins.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016