Pembuat Game Cocok untuk Lawan ISIS

Ilustrasi gamer PC.
Sumber :
  • pcgamer.com
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Guna menangkal gerakan radikalisasi oleh kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS), pemerintah Inggris diminta untuk membuat gerakan yang sama dengan kelompok tersebut. Pemerintah didesak untuk merekrut para pembuat game, atau pembuat program di internet untuk melawan propaganda radikalisasi ISIS. 

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Mantan pengulas aturan antiterorisme Inggris, Lord Carlile, mendesak kementerian di Inggris untuk melibatkan para pembuat game di internet untuk menghentikan aliran muda mudi Inggris, yang pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Dikutip
Telegraph,
Senin 15 Juni 2015, anggota Demokrat Liberal Inggris itu mengatakan rekrutmen para pembuat game sangat penting untuk melawan propaganda
online
kelompok separatis di Timur Tengah itu.


Desakan itu diungkapkan, menyusul banyaknya muda mudi Inggris yang pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS. Data Kantor Luar Negeri Inggris, menunjukkan lebih dari 700 warganya menuju Timur Tengah untuk bergabung dengan gerakan Islam ekstrimis. Disebutkan, setengah dari ratusan orang itu sudah sudah kembali ke Inggris.


Kasus yang pernah menjadi perhatian yaitu Talha Asmal, pemuda Inggris yang rela menjadi pengebom bunuh diri di Irak. Diketahui, beberapa keluarga Asmal telah menjadi korban radikalisasi dan propaganda ISIS melalui media sosial.


"Susah untuk melawan balik (ISIS), tetapi satu yang harus dilakukan yaitu menggunakan
tool
yang sama (ISIS), proses pemikiran yang sama yang dilakukan orang radikal," ujar Carlile.


Ia berpendapat, pemerintah harus melibatkan para pemain game, atau programmer untuk internet untuk menghasilkan metode yang bisa memenangkan propaganda melawan ISIS di internet.


Sementara itu, Asmal disebutkan selama ini sejatinya tidak memiliki kecenderungan radikal. Tetapi, kondisi itu dimanfaatkan oleh para pasukan ISIS di internet untuk mengajarkan radikalisasi.


"Talha (Asmal) adalah remaja yang penuh kasih, baik, peduli, dan ramah. Dia tak pernah memendam niat buruk kepada siapa pun, ia juga tak pernah menunjukkan pandangan radikal, ekstrem, atau kekerasan apa pun," ujar salah satu keterangan keluarga. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya