Ini Alasan Orang Selingkuh di Situs Ashley Madison

Tampilan situs Ashley Madison
Sumber :
  • www.rte.ie

VIVA.co.id - Situs perselingkuhan, Ashley Madison menjadi buah bibir ketika berhasil dibobol peretas. Hasilnya, terkuak puluhan juta orang, dari kalangan biasa, artis, hingga pejabat menjadi membernya.

Mengenai fenomena itu, sejumlah ilmuwan mencoba mengungkap tabir dari popularitas perselingkungan, seperti yang terjadi Ashely Madison.

Lada Schwartz, profesor dari University of Washington, AS mengungkapkan alasan banyaknya orang yang bergabung menjadi anggota dari situs kencan yang di bawah naungan Avid Life itu. Kata dia, ada penyebab utama, yaitu kebosanan dan dukungan emosional.

Pada alasan pertama, yaitu kebosanan. Schwartz mengatakan sebagian besar melakukan selingkuh karena tidak senang dengan kehidupan seks mereka.

"Mereka sudah dalam hubungan untuk waktu yang lama dan mereka lama untuk menemukan kegembiraan sesuatu yang baru," ujar dia kepada Live Science, Jumat 18 September 2015.

Lebih lanjut, Schwartz menuturkan orang-orang yang tidak aktif berselingkuh, seringkali mereka mengambil kesempatan dengan pertemuan bersama lawan jenis di sebuah konferensi, tempat kerja, bahkan reuni.

Mengenai banyaknya wanita yang bergabung dengan situs kencan, menandakan kalau kaum hawa tidak bahagia dengan pasangan mereka tetapi tidak ingin bercerai, maka sebagian dari mereka lebih mencari kegembiraan lain.

Seperti diketahui, setidaknya ada 5,5 juta wanita dari 37 juta member yang aktif di situs perselingkuhan Ashley Madison.

"Mereka tidak ingin meninggalkan pasangan karena berbagai alasan, mulai dari anak, uang, tapi mereka hanya semacam sakit karena emosial yang begitu kuat," kata Schawrtz pada alasan kedua orang berselingkuh.

Pada bulan lalu, Ashley Madison berhasil dibobol oleh kelompok peretas beranama The Impact Team. Dampaknya, puluhan juta membernya pun kelabakan setelah data-data pengunanya diungkap ke publik.

Bos Situs Selingkuh Ashley Madison Lengser
Tampilan situs Ashley Madison

Data Situs Selingkuh Dianggap Harta Karun Potensial

Badan Intelijen Inggris pakai data itu untuk endus target intelijen.

img_title
VIVA.co.id
31 Agustus 2015