- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Direktur Kepala Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia, Pungky P. Purnomo, mengaku belum mengetahui soal data pengguna uang elektronik (e-Money) di Indonesia. Namun, sektor e-Money terus mengalami pertumbuhan setiap tahun.
Pungky menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia, pertumbuhan Year on Year (YoY) sektor penggunaan uang elektronik tumbuh hingga 200 persen dibanding tahun lalu.
"Kalau ngomongin e-Money, dibandingkan seluruh penduduk Indonesia, mungkin masih kecil. Tapi pertumbuhannya Year on Year hampir menyentuh 200 persen. Tahun ini saja pertumbuhannya sampai 200 persen," ujar Pungky saat ditemui VIVA.co.id usai peluncuran New Tcash Telkomsel di Gandaria City, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2015.
Ia mengungkapkan, pertumbuhan drastis pengguna e-Money karena seiring tumbuhnya industri e-Commerce. Anak muda sering memanfaatkan uang elektronik untuk berbelanja secara online.
"Beberapa tahun lalu (Bank Indonesia) sudah launching tapi masyarakat baru aware (e-Money) ketika ada e-Commerce dan jual beli online. Banyak anak muda yang menggunakan e-Money," katanya.
Menurut data Bank Indonesia, 2013 lalu total transaksi melalui e-Money di Indonesia mencapai angka Rp2 Triliun. Setahun berikutnya, jumlah tadi meningkat sebesar 29 persen. Penetrasi dunia digital memang telah membuka mata banyak orang, termasuk penggunaan e-Money ini.
Tahun ini, Bank Indonesia terus berupaya untuk mendorong penggunaan transaksi uang elektronik untuk mengalami peningkatan sebesar 2,4 persen dalam perhitungan Gross Domestic Product.
(mus)