- U-Report
VIVA.co.id – Seorang remaja muslim bernama Rayouf Alhumedhi tengah mengkampanyekan penyematan emoji bertema islami, seperti hijab dan sorban di aplikasi pesan instan, WhatsApp. Sebab, selama ini emoji tersebut tidak disediakan oleh WhatsApp.
Saat ini, Rayouf sedang menyusun proposal pengajuan desain yang ditujukan kepada Unicode Consorsium. Lembaga tersebut merupakan pengambil keputusan terkait emoji baru di internet.
Rayouf merupakan perempuan asal Arab Saudi yang baru saja mengenyam pendidikan di Berlin, Jerman.
Rayouf mengungkapkan, kampanye yang dilakukannya karena ia menilai tidak adanya emoji hijab atau sorban. Padahal, menurut dia, jilbab sudah banyak dikenakan oleh kaum Hawa di seluruh dunia. Karena itu, ia sangat optimistis proposal desainnya didukung banyak orang dan disetujui.
"Saya ingin mewakili dan menyatakan karena dengan jumlah perempuan yang mengenakan jilbab, seharusnya tersemat di salah satu kumpulan emoji di keyboard," ujar Rayouf dikutip dari Daily Mail, Jumat, 16 September 2016.
Perempuan yang baru menginjak usia 15 itu menambahkan, awalnya akan terasa membingungkan saat mengenakan jilbab. Namun hal itu diyakininya tidak akan berlangsung lama.
"Ketika saya mengenakan jilbab, saya terasa bebas karena bisa mengontrol diri sendiri apa yang akan dilakukan. Jilbab ini memungkinkan orang melihat kecantikan dari seorang perempuan dan itu akan banyak pengetahuan. Saya tahu, beberapa perempuan dipaksa untuk mengenakan hijab, tapi lebih baik dalam memperlihatkan kecantikan dalam diri," ujarnya menambahkan.
Desainer grafis bernama Aphelandra Messer mengapresiasi kampanye yang diambil oleh Rayouf. "Saya adalah orang yang paling bersemangat untuk terlibat karena saya memiliki gairah tentang keragaman dan representasi," ucapnya.
(mus)
