- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Pada layanan TV kabel dan internet, Indonesia Digital Home (IndiHome) milik Telkom, kini telah tersedia tiga layanan video on demand, yakni Catchplay, Iflix dan Hooq. Hooq menjadi layanan film streaming yang masuk terakhir.
Meski masuk belakangan, platform asal Singapura itu punya tantangan tersendiri untuk menggaet pengguna yang telah menikmati film di Catchplay dan Iflix.
Country Head Hooq Indonesia, Guntur S Siboro menyatakan 'pede' bisa bersaing dengan Catchplay dan Iflix di IndiHome. Guntur pun menargetkan sebanyak 1,7 juta pengguna IndiHome, semuanya menikmati tayangan di Hooq.
"Kalau Anda bagus, biar juga lebih kemudian, tidak ada masalah," ujar Guntur saat peluncuran layanan OTT IndiHome-Hooq di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.
Hooq memiliki 10 ribu film di mana dominan dengan film lokal, juga terdapat film asing. Keunggulan film lokal inilah yang membuat Hooq 'pede' bisa menggaet penonton Indonesia.
"Kita mau semua (1,7 juta) pengguna IndiHome menonton dengan Hooq," tambah dia.
Sementara itu, Jemy Confido selaku VP Marketing Management Telkom menyebut, untuk satu ini Telkom fokus memperkenalkan layanan video on demand kepada para pelanggan mereka.
"Kita fokus dulu ke situ, supaya masyarakat teredukasi," kata Jemy.
Dia menyebut, ketiga layanan video on demand yang digandeng Telkom saat ini punya genre yang berbeda-beda dan punya kekuatan masing-masing. Jadi, kata dia, kehadiran Hooq yang kaya konten lokal diyakini bisa juga eksis bagi pengguna IndiHome.
Dari layanan dua sebelumnya, Catchplay dan Iflix, kata Jemy, masing-masing yang aktif menonton sekitar 400 sampai 500 ribu pengguna.
IndiHome memiliki Hybrid Box sebagai pelengkap TV yang bukan smart TV. Jadi, bagi pelanggan IndiHome yang punya TV biasa bisa tetap menikmati layanan on demand, atau untuk streaming Youtube dan lainnya.
"Pelanggan IndiHome dapat Hybrid Box gratis," kata dia. (asp)
