Bos IMF Ogah Pakai Bitcoin

Managing Director IMF Christine Lagarde (kanan) dan Menkeu Sri Mulyani (kiri).
Sumber :
  • REUTERS / Mike Theiler

VIVA.co.id – Direktur Manajer Dana Moneter Internasional atau IMF, Christine Legarde turut mengamati perkembangan mata uang virtual. Saat ini beberapa nama mata uang virtual yang sudah populer yakni Bitcoin dan Ethereum. 

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Bos IMF itu menilai mata uang digital bisa menjadi tantangan kebijakan moneter dan sistem mata uang konvensional. Legarde menuturkan, mata uang virtual memang belum menjadi tantangan bagi sistem keuangan yang ada saat ini, tapi ke depan, seiring perkembangan, mata uang virtual itu bisa menjadi ancaman. 

"Untuk saat ini seperti Bitcoin belum menimbulkan tantangan terhadap tatanan mata uang dan bank sentral yang sudah ada. Mengapa? karena terlalu berisiko, terlalu intensif. Energi dan teknologi dasarnya belum terukur, banyak yang abu-abu bagi regulator dan beberapa kasus telah diretas," jelasnya dalam tulisannya di laman IMF dikutip Senin 9 Oktober 2017. 

Nilai Aset Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Investor Diminta Lakukan Riset dengan Teliti

Namun dengan adanya beberapa tantangan teknologi finansial, ujar Legarde, maka mata uang virtual bisa menjadi sebuah alternatif. 

"Jadi saya pikir kurang bijak untuk mengabaikan mata uang virtual," kata dia. 

Terpopuler: Ruko di Medan Tambang Bitcoin, Banggar Ultimatum APBN Bengkak untuk IKN

Dalam wawancara dengan CNBC, dikutip dari Business Insider, Lagarde menyoroti bagaimana mata uang virtual itu sedang populer di China, sampai memaksa regulator Negeri Tirai Bambu itu melarang penawaran saham perdana mata uang virtual atau Initial Coin Offering (ICO). Pada prinsipnya, ICO sama halnya dengan penawaran saham perdana (Initial Public Offering). Jika IPO terkait dengan saham saja, dalam ICO, sebuah perusahaan menjual sejumlah token mata uang digitalnya. Kadang ICO disebut juga dengan token crowdsale

Menurut Legarde, langkah China itu berdasarkan analisis dasar dari ketidakpastian dan jaminan keamanan investasi pada mata uang virtual. 

Secara pribadi, dalam wawancara, Lagarde mengaku belum tertarik menggunakan mata uang virtual. Alasannya terlalu tinggi nilai mata uang virtual saat ini baginya. 

"Terlalu mahal bagi saya pada saat ini," kata bos IMF itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya