Ditjen Imigrasi Akui Ada Oknum Ganggu Sistem Antrean Paspor

Menkumham resmikan kantor imigrasi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Sulitnya pendaftaran antrean melalui sistem online untuk penggantian paspor lama maupun pembuatan paspor baru ternyata telah disadari oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Hal ini terungkap dalam cuitan di akun resmi @ditjen_imigrasi.

Gandeng Kejaksaan dan Imigrasi, Bea Cukai Siap Optimalkan Pengawasan

Dikatakan pihak imigrasi RI melalui cuitannya tersebut, sejak diujicobakan pada Mei 2017 di Kanim Jakarta Selatan, setengah juta lebih orang telah menggunakan aplikasi antrean paspor. Mereka mengakui, membludaknya permohonan antrean online ini dikarenakan banyak hal, termasuk indikasi adanya oknum masyarakat yang mengganggu sistem aplikasi antrean paspor.

"Hasil investigasi menunjukkan adanya permohonan fiktif yang mencapai 72.000 lebih yang menutup peluang masyarakat melakukan pendaftaran online. Untuk satu akun saja, terdapat 4.000 pendaftaran fiktif. Selain itu, ditemukan juga adanya oknum petugas yang bermain dengan calo," cuit @ditjen_imigrasi.

KPK Kembali Cegah Windy Idol Ke Luar Negeri soal Kasus TPPU Hasbi Hasan

Oleh karena itu, dijelaskan pihak keimigrasian RI, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk memberikan kemudahan, salah satunya dalam penggantian paspor, yakni menyederhanakan persyaratan, cukup membawa e-KTP dan paspor lama. 

Upaya lainnya, yakni menambah tempat pelayanan, seperti 10 unit Layanan Paspor, 16 Layanan Terpadu Satu Pintu, 3 Unit Kerja Keimigrasian, dan 2 Mall Pelayanan Publik. Ditjen Imigrasi pun menambahkan kuota setiap Kantor Imigrasi, agar dapat lebih banyak melayani masyarakat, termasuk membuka layanan di hari Sabtu atau Minggu sejak Desember 2017 hingga Januari 2018.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

"Oleh karena itu, sejak 29 Desember 2017, Dirjen Imigrasi memerintahkan kepada seluruh Kanim yang mengalami penumpukan, untuk menyelesaikannya dalam waktu 2 minggu," tulis Ditjen Imigrasi.

Untuk layanan di hari Sabtu atau Minggu, VIVA pun pernah mencoba mendatangi Kanim Jaktim di Sabtu pukul 07.00 WIB. Saat kami sampai, halaman depan Kanim Jaktim sudah dipenuhi dengan ratusan pengunjung. Sebagian besar mereka mengeluh karena tidak mendapatkan nomor antrean. Di sisi lain, petugas pun terdengar sedang memanggil nama-nama pengantre dari golongan prioritas (berusia 60 tahun ke atas).

"Antreannya sudah habis. Kata petugasnya, pintu antrean sudah dibuka sedari pukul 01.00 dini hari tadi. Daftarnya sama security yang jaga pintu depan. Saya juga enggak tahu kalau ternyata Imigrasi Jaktim buka sejak pukul 00.00 dini hari. Ga ada informasi juga," ujar Nofrizal yang mengaku telah datang setengah jam sebelum kami. Dia pun bergegas pulang kembali karena tak dapat nomor antrean untuk penggantian paspor. 

Banyak pengunjung yang berharap antrean paspor melalui jalur online bisa diperbaharui dan diperbaiki. Walaupun dalam cuitannya Ditjen Imigrasi mengakui juga adanya petugas yang bermain dengan calo namun setidaknya sistem antrean online bisa meminimalisir hal ini. Apalagi jika Ditjen Imigrasi memberlakukan antrean melalui WhatsApp seperti yang dilakukan oleh Kanim Jakarta Pusat.

"Aplikasi Antrian Paspor telah dilakukan pengembangan dan penyempurnaan yang rencananya akan di-update pada bulan Februari 2018, sehingga bulan Februari dengan performa baru akan diimplementasikan," cuitan @Ditjen_Imigrasi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya