Selain Hoax, Deretan Konten Ini Perlu Diwaspadai Intelijen

Pengamat intelijen, Wawan H Purwanto
Sumber :
  • VIVA/Amal Nur Ngazis

VIVA – Perkembangan dinamika dunia digital belakangan dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi palsu alias hoax. Platform digital seperti media sosial juga dimanfaatkan untuk menebarkan konten berbau kebencian ke pengguna internet. 

Raffi Ahmad Geram Dituduh Lakukan Pencucian Uang, Begini Responnya

Kedua jenis konten tersebut memang sudah menjadi perhatian pemerintah untuk saat ini. Selain hoax dan ujaran kebencian, konten lain perlu diwaspadai oleh intelijen di era digital saat ini. 

"Dari sisi ideologi, kan banyak yang menyebarkan ekstrem kanan atau kiri. Di samping pemberitaan ekonomi menyesatkan yang mengguncang persepsi publik. Itu perlu diantisipasi juga selain masalah politik," ujar pengamat intelijen, Wawan H Purwanto, pada Rabu 10 Januari 2018. 

Boasa Simanjuntak Ditangkap karena Sebarkan Ujaran Kebencian di TikTok

Konten politik, menurutnya, perlu menjadi perhatian, apalagi di masa kampanye Pilkada serentak saat ini. Kebanyakan konten berbau politik akan memuat kepentingan untuk mengarahkan ke aspirasi politik tertentu. 

Wawan juga mengingatkan, konten lain yang perlu diwaspadai yaitu konten yang berpotensi membuat masyarakat bawah saling berhadap-hadapan.

Eks Peneliti BRIN AP Hasanuddin Divonis 1 Tahun Penjara Buntut Ujaran Kebencian ke Muhammadiyah

"Di samping itu benturan antar grassroot, itu kalau disebar (kontennya), grassroot akan bergerak dan bisa terjadi benturan maka instabilitas muncul. Itu yang mungkin dan terjadi," jelasnya. 

Konten yang membenturkan masyarakat ini, menurut Wawan, bisa memuat masalah yang bersifat SARA. Konten-konten tersebut memang sangat rawan mengaduk-aduk emosi masyarakat. 

Pada era digital saat ini, Wawan merasa semua aparat negara dari atas sampai bawah harus mewaspadai potensi yang mengganggu keamanan, ketertiban nasional dan kejahatan di media sosial. Semua elemen tersebut jika diserang dan tidak ditanggulangi bisa nantinya mengancam kedaulatan negara.

"Infiltran dari luar, itu semua jadi ranah yang perlu kita deteksi dini," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya