- www.tagihjanji.com
VIVA – Indonesia termasuk dalam lima besar negara pengguna media sosial Twitter terbesar di dunia. Sebanyak 4,1 miliar cuitan dilakukan pengguna Indonesia setiap tahun.
Twitter juga menjadi platform media politik yang ampuh untuk menciptakan komunikasi digital dan menjaring pendukung di dunia maya. Banyak pejabat maupun politisi di Indonesia aktif menggunakan platform twitter.
Komunitas Tagihjanji mengungkapkan ada sekitar 1.000 akun twitter pejabat tinggi negara dan kepala daerah di Indonesia. Sebanyak 127 akun memiliki tingkat interaksi yang cukup aktif di twitter.
“Hasilnya, hanya ada 127 akun yang memiliki tingkat interaksi yang berkisar di antara 10-15 persen,” kata ketua Komunitas Tagihjanji, Sobih Adnan, seperti dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Minggu 14 Januari 2018.
Berdasarkan hasil analisis penggunaan twitter mulai 1 Juli sampai 20 Desember 2017 ditemukan 10 akun pejabat publik dengan frekuensi tertinggi. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, merupakan pejabat publik paling aktif di twitter.
Di urutan kedua ada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, disusul oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dan Wakil Ketua, DPR RI Fahri Hamzah.
Di urutan selanjutnya, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, yang cukup aktif di twitter. Kemudian, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.
Sobih menambahkan, survei menggunakan alat dan metode khusus Frequency of Interaction Analysis (FIA). Dalam survei sepanjang 1 Juli hingga 20 Desember 2017 tersebut, berhasil disaring ribuan akun publik figur, pejabat, serta politisi yang hadir melalui kata kunci yang ditentukan.
Survei memasang 10 indikator yang berhubungan dengan kelengkapan kategori interaktif-tidaknya sebuah akun. Indikator tersebut adalah tingkat cuit dengan muatan pemberian solusi terhadap suatu masalah, frekuensi timbal balik berupa retweet dan mention dengan pengikut (komunikatif).
Selain itu, tidak membangun batas dan mengusung keterbukaan (egaliter), sigap dalam memberikan penjelasan, keterangan, maupun bantahan terhadap sebuah isu (klarifikatif), tanggap momentum (responsif). Rutinitas cuit (aktif), jumlah followers (pengikut), gaya dan langgam komunikasi (modern), informatif (knowledge), serta kedekatan pemanfaatan akun secara langsung (kendali). (one)
