8 Tim Terbaik Predator League Akan Memperebutkan Rp1,9 M

Manajemen Acer.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Delapan tim terbaik berhasil lolos dan siap bertanding di Grand Final Asia Pacific (APAC) Predator League 2018 di Jakarta.

4 Rekomendasi Komputer Tanpa CPU untuk Pekerja Kantoran hingga Content Creator

Ke delapan tim ini telah melalui proses kualifikasi selama tiga bulan dan melibatkan 1.197 tim eSports yang digelar oleh perusahaan teknologi asal Taiwan, Acer.

Mereka adalah Quid Pro Quo (Filipina), Geek Fam (Malaysia), Alpha Red (Thailand), dan Ten Twenty (Singapura), Azure eSports (Hong Kong), Signify (India), We Say No! (Sri Lanka), dan BOOM.ID (Indonesia).

Jangan Coba-coba Menantang Laptop 'Perang'

Menurut Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang, delapan tim tersebut akan memperebutkan total uang hadiah sebesar US$150 ribu atau setara Rp1,9 miliar.

"Indonesia dapat berbangga menjadi tuan rumah di turnamen pertama APAC Predator League 2018. Semoga tim terbaik yang bertanding bisa menampilkan performa terbaik, dan bisa membuat bangga negara yang diwakili," katanya di acara APL 2018, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2018.

Capaian TKDN Acer di Atas 40 Persen

Ia mengatakan kalau perkembangan dunia game di Indonesia masih sangat rendah. Meski begitu, bukan berarti Acer tidak mengeluarkan produk game PC maupun laptop.

Di mata Herbet, Indonesia merupakan pangsa pasar game besar yang belum digarap maksimal.

"Kami akan terus berbenah dan melakukan yang terbaik untuk produk Game Pc dan laptop. Kami juga melihat tentang semua aspek device (di produk kami)," papar dia.

Tak hanya itu, Herbet mengaku akan fokus pada penambahan aspek pada PC dan laptop, sehingga belum berpikir untuk membuat game mobile. Namun tak menutup kemungkinan ke depannya akan ada.

Untuk keamanan dalam bermain online game, Herbet mengaku jika pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait agar pengguna bisa aman tanpa takut diretas.

"Karena online game itu butuh device dan internet. Jadi kami juga berusaha dengan pihak internet agar (pengguna) bisa aman bermain," jelas Herbet.

Senada dengan Herbet, Asisten Deputi Olahraga Rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Hamka Hendra Noer, menyambut baik turnamen Predator League 2018 ini.

Ia mengemukakan, melihat perkembangan eSports di Indonesia, pemerintah selalu memberikan dukungan secara penuh kepada pihak vendor atau penyelenggara untuk ke depannya menggelar kejuaraan nasional secara resmi.

"Saya bersyukur untuk pertama kalinya bisa bertemu dengan gamer dari berbagai negara, dan bangga Jakarta terpilih menjadi negara pertama kompetisi bergensi ini digelar," tutur Hamka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya