5 Tips Mudah Bedakan Teman atau Hacker di Facebook

Media Sosial Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Pengguna Facebook tiap hari jaringan pertemanannya terus bertambah. Jumlah teman di Facebook biasanya berasal dari teman sekolah, kuliah, teman sekomunitas sampai sekantor. Dengan jaringan inti pertemanan tersebut, pengguna Facebook bisa terus mendapatkan teman-teman baru. 

Indonesia Mendapat 97 Ribu Serangan

Banyaknya teman di Facebook, termasuk teman yang tak kenal secara personal langsung, berpotensi membawa risiko bahaya ke pengguna. Salah satunya jika teman pengguna di Facebook adalah peretas atau hacker, yang mencoba mencari korbannya, termasuk Anda. 

Untuk itu, perlu kejelian melihat siapa teman siapa lawan di Facebook. Pakar teknologi informasi, Onno W Purbo membagikan beberapa tips yang bisa menjadi panduan pengguna Facebook untuk mengidentifikasi siapa teman siapa lawan atau peretas. Berikut tipsnya: 

Angkatan Udara Kebobolan, Percakapan 4 Perwira Tinggi Berhasil Disadap di Singapura

1. Teliti postingan yang di luar kebiasaan

Misalnya orang tua Anda atau teman akrab Anda tiba-tiba memosting tautan tak senonoh atau aneh di Facebook. Waspadalah. 

Kementerian dan Lembaga Diserang Hacker

Bila menemukan postingan aneh dari karib atau orang yang Anda kenal, berhati-hati. Sebab saat ini sudah marak postingan aneh yang menggoda pengguna untuk mengklik tautan yang sebenarnya mengarahkan Anda ke situs phising. Tautan aneh itu biasanya meminta Anda memasang aplikasi Facebook jahat yang menjarah informasi pribadi pengguna. 

Sorot Facebook - Masyarakat pengguna media sosial

2. Cek gaya bahasa postingan, normal atau tidak

Peretas akan memanfaatkan kelengahan pengguna dengan meniru gaya bahasa korbannya. Peretas akan meniru cara berbicara akun yang berhasil dibobolnya dengan sebaik mungkin. 

Kalau korban yang diretas adalah pengguna sedaerah, maka Anda akan mudah mengidentifikasinya. Onno mengatakan, jika peretas bukan penduduk asli negara korban mereka, maka kemungkinan peretas tak bisa akurat meniru ekspresi bahasa sehari-hari atau bahasa gaul lokal korban yang diretasnya. 

3. Posting minta uang atau informasi pribadi

Kalau sudah menemukan hal-hal yang berbau tersebut, patut waspada. Sebab sudah umum, peretas yang meniru akun korbannya meminta uang kepada temannya di Facebook. Alasan meminta uang bisa berbagai macam. 

Onno menyarankan untuk memastikan teman Anda apakah benar-benar meminta uang, sebaiknya hubungi teman Anda langsung atau tanyakan kepada keluarga mereka untuk mengonfirmasi apakah bohong atau tidak. 

"Jika Anda tidak dapat memverifikasi cerita melalui telepon atau cara lainnya, tanyakan pada teman anda (atau peretas) dengan pertanyaan yang hanya teman Anda harus tahu jawabannya," ujar Onno. 

4. Teliti lagi postingan dengan shortening link

Layanan shortening link seperti Bit.ly sering digunakan peretas untuk menutupi alamat web tujuan sebenarnya dari situs phishing atau malware berbasis web berbahaya lainnya.

Untuk memverifikasi tujuan sebenarnya dari tautan yang dipersingkat, Onno menyarankan, Anda harus memeriksa tautan dengan situs seperti CheckShortURL. 

Situs yang memanjang akan menunjukkan link redirect tujuan tanpa harus mengunjunginya sendiri. Ini memungkinkan Anda memeriksa apakah aman sebelum pergi ke sana. 

Sorot Facebook - Masyarakat pengguna media sosial

5. Postingan pada dinding semua teman Facebook

Jika Anda melihat posting yang aneh di dinding Anda, periksa apakah itu juga di dinding beberapa teman bersama Anda. Banyak peretas dan aplikasi Facebook jahat akan mencoba menyebarkan tautan mereka seperti virus dengan menyalahgunakan izin 'Allow Friends to Post on My Wall' yang umumnya kita enable.

Aplikasi jahat biasanya akan memasang tautan scam atau phishing yang sama ke dinding setiap teman di daftar teman korban. Hal ini memungkinkan mereka menyebarkan tautan atau aplikasi dengan cepat ke sebanyak mungkin orang. 

Selain itu, posting tersebar lebih jauh lagi karena posting dinding muncul dalam umpan hidup dan banyak orang akan berbagi sesuatu bahkan tanpa mengunjunginya terlebih dahulu. Pikir dua kali ya sebelum mengklik tautan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya