- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Kamu punya drone, pasti sudah hafal bagaimana teknik menerbangkan perangkat pesawat tanpa awak ini. Tapi bagi pemula, mereka harus belajar bagaimana menerbangkan drone dengan tepat.
Developer Management Erajaya, Benedictus Wijiadi menyarankan untuk pemula penikmat drone, jangan dulu terlalu bernafsu untuk langsung menerbangkan, mereka harus memeriksa kesehatan perangkat.
Pemilik harus memastikan drone dalam keadaan sehat. Sebelum menerbangkan, remote control pastikan dalam keadaan penuh dayanya. Hal lain yang perlu diperhatikan, yakni pastikan kondisi software yang paling terbaru. Saat drone tahap penerbangan, pastikan baling-baling terpasang dengan sempurna.
"Pastikan baling-baling terpasang dengan baik agar tidak lepas, dan jangan lupa membuka pengaman pada kamera. Pengguna juga harus menerbangkan di area terbuka, tidak terdapat gedung bertingkat dan pohon yang tinggi," katanya dalam acara media experience DJI di Jakarta, Jumat 12 Oktober 2018.
Wijiadi mengatakan, drone tidak boleh diterbangkan di dalam ruangan kecil atau gelap. Alasannya, karena pesawat tanpa awak itu tidak bisa mendeteksi di lingkungan gelap.
"Kalau di lokasi terbuka, drone akan otomatis tersambung ke GPS. Fungsinya untuk mengunci lokasi awal kita menerbangkannya. Selanjutnya, untuk menahan posisi drone agar tidak terbawa angin," katanya.
Hal tersebut dinilai penting, karena jika di lokasi terdapat banyak angin lalu sinyal terputus, drone akan kembali terbang pulang ke lokasi awal. Jika tidak terkoneksi dengan GPS, perangkat itu bisa terbawa angin.
Saat beroperasi, pengguna juga perlu memperhatikan daya baterai. Jika daya baterai sudah mendekati 30 persen, lebih baik drone diturunkan atau dikembalikan ke posisi awal. Khawatir benda tersebut akan jatuh dan rusak.
