Tips Aman Terhindari Aksi Tipu di Uber

Ilustrasi Uber
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo

VIVA – Pengguna dan mitra pengemudi Uber patut waspada dengan temuan perusahaan keamanan Symantec. Perusahaan itu mendeteksi terdapat malware yang berusaha mengelabui pengguna dan mitra pengemudi. 

Kenali dan Waspadai Kejahatan Digital yang Sering Terjadi

Malware ini menyaru dalam berbagai bentuk, dengan harapan bisa mendapatkan kode log in pengguna dan mitra pengemudi, untuk kemudian dijual ke peretas di pasar gelap. 

Menanggapi hal tersebut, Uber memberikan beberapa tips penting agar terhindar dari upaya pengelabuan. 

Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote

“Karena teknik pengelabuan ini mensyaratkan konsumen untuk mengunduh terlebih dahulu aplikasi di luar Play Store resmi, kami menyarankan Anda untuk mengunduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya, seperti Play Store atau Apps Store,” ujar Uber dalam pernyataannya, Kamis, 4 Januari 2018.

Meskipun demikian, Uber mengatakan ingin melindungi para pengguna termasuk saat mereka melakukan kesalahan tanpa disengaja. Untuk hal itu, Uber menggunakan sejumlah sistem dan kontrol keamanan untuk membantu mendeteksi dan mencegah akses masuk yang tidak resmi, bahkan ketika pengguna atau mitra dengan tidak sengaja memberikan password kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sikat Gigi Tidak Luput dari Serangan Siber

Untuk menjaga akun Uber agar tetap aman, Uber meminta pengguna dan mitra pengemudi agar:

- Unduh aplikasi melalui Play Store resmi. Aplikasi yang diunduh dari sumber tidak resmi merupakan cara yang biasa dilakukan oleh malware yang bisa membahayakan perangkat Anda

- Pakailah password yang unik untuk setiap akun Anda. Jangan gunakan password Uber pada website atau aplikasi lain

- Jangan sebar password Anda atau kode verifikasi kepada orang lain. Uber tidak akan pernah meminta Anda informasi ini

- Gunakan hanya kartu debit atau kartu kredit milik Anda pribadi pada akun Uber Anda

-   Para penipu sangatlah cerdas. Berhati-hati lah pada panggilan telepon, pesan teks, email dari siapapun yang mengaku sebagai karyawan Uber dan menawarkan hadiah. 

Aktivitas mencurigakan

Uber menjelaskan, bisa saja pengguna maupun mitra pengemudi menemui aktivitas mencurigakan melalui akun dan aplikasi Uber. Misalnya menerima pesan yang mengaku dari perwakilan Uber. Umumnya pelaku ini akan meminta pengguna atau mitra pengemudi menuju tautan yang bukan dari tautan resmi Uber.

"Jangan klik tautan itu dan jangan menanggapi informasi apapun yang mungkin Anda terima. Laporkan hal ini kepada Uber segera melalui aplikasi di help.uber.com," jelas Uber. 

Atas laporan aktivitas yang mencurigakan, Uber nantinya akan menindaklanjuti laporan secara serius dan bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan dan hukum menginvestigasi secara hukum. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya