Headphone Her, Perangkat Rp18 Juta tapi Banyak Kekurangan

Headphone Her.
Sumber :
  • The Next Web

VIVA – Her menjadi perangkat berikutnya yang mengatasnamakan gender. Perangkat ini adalah satu set headphone on-ear Bluetooth.

Jangan Bingung, Ini Bedanya Headphone-Earphone-Airpods dan Earbuds

Dilansir dari The Next Web, Jumat, 30 November 2018, headphone ini dibanderol cukup mahal 100 poundsterling atau Rp18,3 juta dan sudah dijual di pasaran. Salah satunya di e-commerce asal Inggris, Selfridges.

Sayangnya, meski harga tinggi tapi beberapa spesifikasinya tak begitu unggul. Pertama, dari sisi desain. Her menggunakan paduan busa taupe-hued memory dengan kulit cokelat yang dijahit cukup elegan, serta beraksen dengan elemen aluminium.

TERPOPULER: Dog Art Festival Jadi Daya Tarik Baru, Kekurangan Spesialis Paru Jadi Perhatian

Kedua, bagian belakang di-embossed nama mereknya. Namun, lampu LED yang berkedip cukup mengganggu di mata. Dikatakan pula bahwa lampu ini akan menyala saat terhubung dengan Bluetooth dan sangat terang.

Selain itu, tidak ada cara untuk mematikan sinar pada Bluetooth. Her juga terkoneksi built-in Bluetooth v4.1, serta juga ada 3,5mm headphone jack.

Dampak Buruk Pakai Headphone Terlalu Lama, Begini Aturan yang Benar

Selanjutnya, untuk charging ada port untuk microUSB. Masa daya baterai Her adalah 21 jam untuk penggunaan, dan 840 jam waktu stand-by.

Adapun untuk suara, kinerja bass Her sangat buruk, atau hampir tidak ada suara bass dalam headphone tersebut. Untuk suara nada tinggi terdengar sangat hampa dan juga melengking.

Kekurangan ini akan semakin terdengar jika pengguna mendengarkan genre seperti hip-hop, EDM, dan rock. Selain itu, suara dari luar akan mudah masuk, karena cakupan headphone tidak mampu menutupi telinga dengan sempurna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya