Nazar Xiaomi Bagi-bagi Untung ke Konsumen

CEO Xiaomi, Lei Jun
Sumber :
  • Twitter/@xiaomi

VIVA – Ada yang menarik dari peluncuran smartphone baru Xiaomi Mi 6X yang berlangsung Rabu 25 April 2018 di China. Bukan soal profil smartphone baru yang menarik perhatian publik, tapi soal nazar Xiaomi yang disampaikan oleh Kepala Eksekutif Xiaomi, Lei Jun. 

Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget

Dalam panggung peluncuran tersebut, Jun mengumumkan nazar perusahaan kepada semua pecinta Xiaomi. Nazarnya cukup menarik, Xiaomi berkomitmen tak ingin serakah. Xiaomi hanya mematok margin laba bersih penjualan smartphone, smarthome dan hardware lainnya, setelah dipotong pajak, hanya 5 persen saja. 

Jika faktanya, Xiaomi mendapatkan laba bersih tersebut lebih besar dari 5 persen, maka sebagai komitmennya, vendor asal China itu akan mendistribusikan jumlah kelebihan labanya kepada pecintanya dengan ‘cara yang wajar’. 

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Nazar memberikan keuntungan dengan ‘cara wajar’ ini menjadi pertanyaan, bagaimana nanti Xiaomi mewujudkannya. 

Laman Techcrunch dikutip Kamis 26 April 2018 menganalisis, nazar bos Xiaomi itu jika dilihat dan didalami adalah hal yang wajar. 

Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau

Pertama, sebagian besar perusahaan yang berbisnis pada sektor perangkat mobile hanya mencetak sedikit keuntungan. Jika bisa mencetak keuntungan lebih besar, itu karena faktor ekosistem perangkat keras. 

LG dan Samsung misalnya, tulis TechCrunch, selama ini mengandalkan penjualan dari divisi komponen dan merek konsumer lainnya, untuk bisa mencetak untung. Mereka tak mengandalkan divisi perangkat mobile. Apalagi, jika bicara pasar yang lebih luas, kompetisi dalam pasar mobile makin sengit dengan banyaknya pemain. 

Manufaktur dalam industri mobile memang hanya mencetak laba bersih tersebut tidak jauh dari 5 persen. Maka nazar Xiaomi itu dipandang tidak begitu mengejutkan, biasa saja.

 

Alasan kedua, menjual perangkat keras dengan laba bersih yang rendah merupakan salah satu strategi dari Xiaomi. 

Xiaomi selalu menonjolkan produk mobile mereka hadir dengan harga yang relatif miring dibanding produk kompetitor. Meski mematok harga miring, tapi kualitas produk mobile bisa diadu dengan kompetitor. 

Xiaomi selama ini berusaha menghindari kampanye pemasaran produk yang harganya mahal. 

Mantan Kepala Pemasaran Internasional Xiaomi, Hugo Barra mengatakan, selama dia tergabung dengan Xiaomi, perusahaan tak menghasilkan uang dari penjualan perangkat keras. 

Di Twitter, nazar yang disampaikan bos Xiaomi itu disambut dengan gembira oleh pengguna internet. Mereka meyakini dengan nazar tersebut, nantinya produk Xiaomi bakalan lebih terjangkau.

Pengguna Twitter yang lain berkomentar, nazar Xiaomi itu berarti pengecer resmi produk Xiaomi dilarang untuk menaikkan harga produk lebih dari 5 persen. Nazar Xiaomi untuk tak mematok laba bersih dari 5 persen, tak serta merta membuat pengguna akan mendapatkan harga yang murah.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya