Era Digital, Cetak Dokumen Tanpa Kabel Cukup Wifi

Peluncuran empat printer Astragraphia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Astragraphia Document Solution menampilkan empat produk terbarunya di Indonesia. Jenis produk yang dipamerkan adalah printer warna Fuji Xerox DocuPrint CP505 d, printer monokrom (hitam putih) DocuPrint p505 d, DocuPrint P285 dw, dan DocuPrint M285 z. 

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

Direktur PT Astra Graphia Tbk, Mangara Pangaribuan, mengatakan membidik pasar pemerintahan dan perusahaan berskala enterprise.

Ia mengklaim printer ini dapat meningkatkan produktivitas bisnis karena bisa mencetak secara cepat, menghasilkan resolusi tinggi, serta terdapat konektivitas yang membuat kinerja menjadi mudah.

Ekonomi Digital di ASEAN Meningkat, HSBC Luncurkan Growth Fund Rp15,8 Triliun

"Kebutuhan dokumen dan administrasi yang terkadang terlihat sederhana sebenarnya memakan biaya operasional yang cukup besar. Kami berusaha membantu perusahaan agar lebih efisien me-manage dokumen perusahaan," ujarnya di Jakarta, Jumat, 3 Agustus 2018.

Mangara juga mengatakan konektivitas yang ada di dalam empat produknya ini adalah apple airprint, google cloud print, mopria alliance certification, near field communication (NFC) dan wifi.

Perprindo Protes Permenperin Baru soal Impor Elektronik Picu Ketidakpastian Hukum, Ini Penjelasannya

"Dengan berbagai pilihan konektivitas konsumen tidak perlu menggunakan kabel untuk menghubungkan perangkat laptop dengan mesin printer. Keempat produk ini dijual mulai dari Rp2 juta-Rp20 jutaan," ujar Mangara.

Saat ini Astragraphia Document Solution telah memiliki titik penjualan di 514 kota dan kabupaten di Indonesia.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat mengecek 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2024.

Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,33 Miliar Demi Lindungi Konsumen

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memimpin pemusnahan 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di Citereup, Kabupaten Bogor.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024