WhatsApp Punya Cacat, Hacker Bisa Kirim Pesan Berantai Hoax

WhatsApp.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Para peneliti dari Checkpoint, perusahaan keamanan siber asal Israel, mengatakan bahwa mereka telah menemukan cacat pada aplikasi pesan instan WhatsApp. Hal ini memungkinkan para peretas atau hacker untuk memodifikasi dan mengirim pesan berantai palsu alias hoax.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Menurut peneliti Checkpoint, dikutip dari situs Thestar, Kamis, 16 Agustus 2018, menyebut kerentanan ini memberi jalan hacker untuk mencegat dan memanipulasi pesan yang dikirim, baik oleh individu atau orang-orang di dalam grup WhatsApp, serta menyebarkan informasi yang salah.

Adanya laporan cacat ini muncul karena sang pemilik WhatsApp, Facebook, semakin mendapat sorotan karena menjadi media sosial favorit untuk menyebarkan informasi yang salah atau hoax. Selain WhatsApp dan Facebook, Twitter pun juga menjadi 'tempat aman' para peretas dalam melakukan aksi yang sama.

Pemain Jagoan Inggris Persenjatai Diri Rumahnya dengan Perlengkapan 'Kelas Militer' Selama EURO 2024

Sementara itu, dalam sebuah pernyataannya, WhatsApp Inc., mengaku telah meninjau ulang dengan saksama masalah ini dan hal itu sama dengan mengubah email agar terlihat seperti sesuatu yang tidak pernah ditulis oleh seseorang.

"Klaim tersebut tidak ada hubungannya dengan keamanan enkripsi end-to-end. Sistem keamanan ini untuk memastikan hanya pengirim dan penerima saja yang dapat membaca pesan yang dikirim di WhatsApp," demikian keterangan resmi WhatsApp.

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

Pada bulan lalu, WhatsApp mengumumkan batasan-batasan untuk meneruskan pesan berantai setelah Pemerintah India mengancam untuk mengambil tindakan tegas setelah lebih dari 20 orang dibantai oleh massa yang mengamuk setelah dituduh menculik anak-anak dan melakukan kejahatan lainnya akibat hoax di di WhatsApp.

WhatsApp juga mencatat kalau baru-baru ini mereka menerapkan pembatasan pada konten forwarding atau berkirim pesan berantai dan membuat serangkaian perubahan pada grup percakapan untuk mengatasi beredar luasnya hoax. (ase)

UNICEF Mendesak Aksi Global untuk Melindungi Anak-Anak dari Senjata Peledak

UNICEF Desak Aksi Global untuk Melindungi Anak-Anak dari Senjata Peledak Mematikan

Badan Anak-anak PBB pada hari Senin 22 April menyoroti perlunya tindakan mendesak untuk mencegah penggunaan senjata peledak di daerah berpenduduk padat

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024