5 Besar 'Penguasa' Pasar Smartphone Indonesia, Xiaomi Paling Agresif

Xiaomi Redmi 6 Pro.
Sumber :
  • Techradar

VIVA – Pengiriman smartphone ke Indonesia mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data dari lembaga riset International Data Corporation (IDC) Quarterly Mobile Phone Tracker, impor smartphone di Indonesia mencapai 9,4 juta unit pada kuartal dua tahun 2018, dengan pertumbuhan sebesar 22 persen dari kuartal sebelumnya.

Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, angka kenaikan pada kuartal ini mencapai 18 persen. Pencapaian tersebut menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, kelima pemain teratas terus mendominasi lebih dari 85 persen pasar smartphone lokal. Hal itu disebabkan oleh besarnya pertumbuhan pengiriman smartphone Xiaomi.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

“Xiaomi sebagai “kuda hitam” yang telah melewati berbagai tantangan pertumbuhan di masa lalu dan berhasil menduduki posisi kedua pengiriman smartphone terbesar di Indonesia," ujar Risky Febrian, Market Analyst, IDC Indonesia, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, 7 September 2018.

"Bertolak belakang dengan OPPO dan Vivo, kegiatan marketing campaign Xiaomi jauh lebih sederhana, serta memberikan keuntungan yang lebih sedikit untuk mitra distribusinya dan mampu memberikan perangkat dengan rasio price-to-spec yang lebih kompetitif," ujar Risky menambahkan.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Dengan menerapkan strategi tersebut, Xiaomi berhasil memperoleh market share and mind yang signifikan, sehingga memberikan konsumen value-for-money yang lebih baik.

Lima besar penjualan smartphone di Indonesia.

Sebelumnya, OPPO dan Vivo mampu melangkah jauh di pasar Indonesia dengan kegiatan marketing yang agresif dan keuntungan yang lebih besar bagi mitra distribusinya.

Hal ini bersifat disruptif di pasar yang berdampak pada meningkatnya pangsa pasar smartphone midrange (US$200smartphone-nya.

Pada 2Q18, Harga penjualan rata-rata (ASP) untuk produk OPPO dan Vivo berkisar di US$220, sementara Xiaomi berkisar di US$130.

Selain rentang harga yang kompetitif, kegiatan marketing Xiaomi lebih berfokus pada pemasaran yang bersifat internet-centric, seperti mengadakan flash sale berkala melalui mitra e-commerce, mobile gaming, dan dukungan penuh terhadap komunitas penggemarnya yang pada akhirnya berperan untuk menyebarkan branding Xiaomi dari mulut ke mulut dan di media sosial.

“IDC memperkirakan Xiaomi akan terus menerapkan strategi ini dalam usahanya untuk meraih posisi teratas di pasar smartphone Indonesia. Pada kuartal mendatang, pemain lain mau tidak mau harus mempertimbangkan strategi pricing-nya untuk dapat berkompetisi secara efektif, dan pemain lokal diperkirakan akan menerima dampak yang paling besar dari agresifnya strategi Xiaomi.

Namun demikian, tetap ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Xiaomi seperti kendala pasokan dan produk ilegal untuk beberapa model smartphone populernya, di mana hal tersebut memiliki dampak negatif terhadap harga dan permintaan di pasar lokal,” kata Febrian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya