- REUTERS/Thomas White
VIVA – Media sosial Twitter mengaku memiliki masalah dengan bug, di mana perangkat lunak atau software tersebut membocorkan sejumlah direct messages (DM) ke pihak ketiga selama lebih dari satu tahun. Akan tetapi, mereka enggan menyebutkan banyaknya pesan yang bocor.
"Yang pasti masalah ini sudah berlangsung sejak bulan Mei 2017. Kami meminta maaf atas kejadian ini," kata Head of Corporate Communications Twitter, Kristin Binns, dilansir dari Mirror, Senin, 24 September 2018.
Ia juga mengaku hanya kurang dari satu persen pengguna yang terkena efek bug dari sekitar 335 juta pengguna. Menurut Binns, direct messages yang terkena termasuk antara pengguna dan bagian bisnis yang menggunakan layanan customer service via Twitter.
Akan tetapi, lanjut Binns, masalah tersebut telah berhasil dipecahkan. Karena, ia mengklaim telah mengontak pengguna yang terkena efek bug. "Jika Anda berpotensi terkena, kami akan mengontak Anda hari ini juga," tegas Binns.
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya tidak menemukan DM yang terkirim ke pihak yang salah. "Tapi kami tidak bisa memastikan secara pasti bahwa itu tidak terjadi lagi. Jadi, kami informasikan juga kepada semua pengguna potensi terkena bug," tuturnya.