Fadli Zon Diam-diam Pakai Aplikasi A-19 untuk Kampanye

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Calon legislatif menempuh beragam cara untuk bisa terpilih menjadi wakil rakyat. Mengingat kompetisi yang ketat dalam Pileg yang serentak dengan Pilpres tahun depan, tak ada jaminan nama populer bakal langsung melenggang menjadi anggota dewan. 

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

Untuk kebutuhan manajemen kampanye yang lebih terintegrasi, kini muncul aplikasi A-19. Aplikasi yang bisa dipasang di Android dan desktop ini memungkinkan caleg bisa lebih transparan memantau dapil dan kinerja relawannya.

Tak disangka, diam-diam nama caleg populer memakai aplikasi ini. Pengembang aplikasi A-19, Muhammad Tri Andika mengungkapkan, sejak diluncurkan September ini, aplikasi ini sudah dipakai oleh empat caleg, salah satunya adalah politikus Fadli Zon.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

"Yang sudah pakai caleg DPR dan DPRD Provinsi. Untuk dapilnya, ada caleg dari Kabupaten Bogor, Sumatera Barat, Jawa barat dan Surabaya," ujar Andika yang merupakan Direktur Executive Institute for Policy Studies. kepada VIVA, Rabu 26 September 2018. 

Dia mengatakan, rata-rata yang sudah memakai aplikasi A-19 untuk pengelolaan kampanye adalah petahana, sebab menurutnya mereka punya keunggulan sumber dana.

Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna

Andika mengatakan, Fadli Zon begitu mengetahui profil aplikasi A-19 langsung tertarik. Menurutnya, Wakil Ketua DPR itu tak lama langsung memakai A-19 karena dianggap mendukung kampanyenya. 

"Ketika kami sampaikan, respons beliau bagus dan bilang oke deh saya pakai ini," ungkapnya.

Andika mengatakan, Fadli menilai aplikasi A-19 itu cocok untuk manajemen kampanye caleg dan sepanjang pengalaman politikus Gerindra itu, tak ada aplikasi yang seperti ini.

"Jadi menurut evaluasi beliau, tak ada aplikasi yang terintegrasi seperti ini. Kalau terukur rapi bisa sesuai target," jelasnya. 

Bagi caleg yang berminat menggunakan layanan aplikasi ini, Andika mematok harga paket Rp195 juta untuk seluruh fitur yang tersedia. Paket ini disediakan untuk program kampanye caleg dari Oktober 2018 sampai April 2019. Biaya tersebut. kata Andika, sudah termasuk biaya server dan tim IT serta biaya bulanan. 

Namun, harga paket bisa digoyang alias bisa dinegosiasi menyesuaikan dengan kebutuhan caleg. 

"Harga bisa diturunkan misalnya caleg tertentu cuma butuh fitur-fitur tertentu saja, itu bisa diatur. Bisa konsultasi, harga sudah sepaket dengan pelatihan. Untuk pengembangan aplikasi juga sudah ada, semuanya sudah satu paket. Dimungkinkan fitur baru caleg bagi yang menginginkan," katanya. 

Menariknya, aplikasi ini tak selesai begitu caleg terpilih pada Pileg. Andika mengatakan, aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk mengawal kinerja anggota dewan yang terpilih, misalnya saat aktivitas reses sampai sosialisasi program empat pilar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya