Hati-hati, 9 Aplikasi Licik Penyebar Virus dan Kuras Baterai Ponsel

Ilustrasi malware Android
Sumber :
  • Instagram/@actualisite

VIVA – Peneliti keamanan digital menemukan sejumlah aplikasi berbahaya di Google Play Store. Deretan aplikasi tersebut secara diam-diam meracuni ponsel dengan spam iklan.

Konsisten Mengomunikasikan Value Perusahaan, BRI Raih 6 Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Dengan iklan yang memborbardir ponsel, aplikasi licik itu menyedot baterai dan membiarkan virus jahat menginfeksi handset.

Dilansir dari Mirror, 23 Januari 2019, Lukas Stefanko, peneliti keamanan itu, menyatakan aplikasi tersebut dimaksudkan untuk mengubah ponsel menjadi remote control virtual untuk televisi atau AC.

Soal Lemahnya Penegakkan Aturan ke Tiktok, Ekonom Singgung Ambisi Jalur Sutra Tiongkok

Tetapi ketika aplikasi itu hendak dioperasikan, Anda akan mengalami layar 'tidak berfungsi'. Pada saat itu, aplikasi mulai memasukkan malware ke perangkat.

Hebatnya, masih menurut Mirror, aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 8 juta perangkat.

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dikawal Ketat Kemendag, Ekonom: Dorong Digitalisasi UMKM

Google mengatakan telah memburu dan menghapus aplikasi yang menyimpang dari pasar digital. Tetapi siapa pun yang pernah mengunduh aplikasi tersebut, sebaiknya segera menghapusnya.

Semua aplikasi itu dibuat oleh pengembang bernama Tools4TV, dan termasuk sembilan program berikut:

- Remote control for  TV and home electronics
- Remote for television for free
- Air conditioner remote control
- TV remote controlling
- Remote for air conditioner
- Remote control for the car (prank)
- Universal TV remote controller
- TV remote controller
- Remote control

Jika pernah meng-install, Anda dapat menghapus aplikasi melalui menu Pengaturan.

Sebagai informasi, selama ini problem melawan aplikasi yang dipenuhi malware merupakan masalah berkelanjutan bagi pengguna smartphone.

Simon Migliano, kepala penelitian di Top10VPN.com mengatakan: "Ada sesuatu yang sangat bertentangan dengan uji tuntas Google dan Apple jika mereka mengizinkan perangkat lunak palsu dan bahkan berbahaya masuk ke toko aplikasi mereka."

Dengan kata lain, proteksi yang ditawarkan oleh toko aplikasi seperti Play Store, seolah terkesan sangat rapuh. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya