- SABC News
VIVA – Raksasa teknologi Google menolak permintaan Kongres Amerika Serikat agar menghapus aplikasi Absher buatan Pemerintah Arab Saudi di platform mereka. Google menilai bahwa Absher tidak melanggar aturan apapun.
Dilansir dari situs Business Insider, Senin, 4 Maret 2019, keputusan ini diumumkan Google setelah menolak permintaan anggota Kongres dari Partai Demokrat, Karen Lorraine Jacqueline 'Jackie' Speier.
Aplikasi Absher adalah aplikasi yang dikendalikan oleh pria untuk melacak kerabat perempuannya di mana pun mereka berada.
Di dalam aplikasi tersebut ada fitur yang membuat pria memiliki kuasa untuk mengizinkan maupun membatalkan perjalanan mereka, termasuk notifikasi menggunakan paspor.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengungkapkan aplikasi tersebut gratis dan memungkinkan pengguna memperbarui paspor, visa dan mempermudah layanan elektronik lainnya.
Di bawah hukum Arab Saudi, perempuan harus memiliki persetujuan dari suami atau kerabat dekat pria untuk memperbarui paspor atau meninggalkan negara. Aplikasi gratis ini tersedia di smartphone Android dan Apple.
Speier bersama 13 rekannya tidak hanya menyurati CEO Google, Sundar Pichai, tetapi juga mengirim surat kepada CEO Apple Tim Cook untuk meminta penghapusan aplikasi Absher di platform mereka pada 21 Februari 2019.
Meski begitu, Apple mengaku masih mereview Absher sebelum membuat keputusan apakah akan menghapus atau tidak aplikasi tersebut. Namun, Apple masih enggan mengomentarinya lebih lanjut lagi.
Lagi-lagi, Speier dibuat kecewa oleh jawaban kedua raksasa teknologi itu. "Sampai sekarang aplikasi Absher masih bisa diakses dari App Store dan Play Store. Meskipun mereka dengan sangat mudah menghapusnya," kata dia. (ali)