Komputer Masa Depan Bisa Dibuat dari Bakteri, Kok Bisa?

Ilustrasi komputer
Sumber :
  • www.pixabay.com/jonathansautter

VIVA – Pernahkah kamu membayangkan memiliki komputer yang terbuat dari bakteri? Jangan bingung dulu, peneliti kini menemukan bahan yang bisa dipakai untuk menciptakan komputer, perangkat medis menjadi lebih efisien. Caranya yakni melibatkan bakteri Shewanella. 

Ilmuwan Selangkah Lagi Menemukan Alien

Ilmuwan biologi University of Rochester, Amerika Serikat mengatakan, dengan mencampurkan grafin dengan bakteri, bisa menghasilkan perangkat komputer yang ramah lingkungan dan hemat biaya. 

Kunci dari inovasi ini adalah nanomaterial grafin. Bahan ini merupakan lembaran tertipis yang menyusun pada material grafit. Grafin punya kemampuan mudah menghantarkan listrik dan punya kekuatan mekanik serta memiliki fleksibilitas yang luar biasa. Tapi tantangannya, adopsi nanomaterial ini adalah susah untuk memproduksinya dalam skala yang besar dan tetap mempertahankan sifat elektroniknya tersebut. 

Indonesia di Posisi Ke-2 dengan Kasus TBC Tertinggi di Dunia, Begini Komitmen Global Mengatasinya

Namun kini, ilmuwan University of Rochester bekerja sama dengan Delft University of Technology, Belanda mengembangkan teknik baru yang bisa mengatasi kendala pengembangan grafin dalam skala besar tersebut. Caranya adalah mencampurkan asam grafit atau graphene oxide (GO) dengan bakteri Swanella.

Teknik ini ternyata lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan. Malahan grafin dari produksi teknik ini lebih bagus dari grafin yang dihasilkan secara kimia. Kabar bagusnya lagi, grafin dengan teknik baru ini bisa melahirkan perangkat medis dan teknologi komputer yang inovatif di masa depan. 

Mengenal Apa Itu Leptospirosis, Penyakit yang Harus di Waspadai Ketika Musim Hujan

"Untuk penggunaan nyata (grafin) perlu jumlah yang besar. Dan memproduksi dalam skala besar ini merupakan tantangan dan biasanya grafin dihasilkan lebih tebal dan kurang murni. Di sinilah pekerjaan kami," ujar peneliti University of Rochester, Anne S Meyer dalam jurnal ChemOpen yang dikutip laman Science Daily, Kamis 11 Juli 2019. 

Dalam eksperimennya, ilmuwan mencampurkan asam grafit atau GO dengan bakteri didiamkan dalam botol kimia dalam semalaman. Selama ditinggalkan, bakteri tersebut mengurangi asam grafit menjadi bahan grafit. 

"Asam grafit mudah diproduksi, tapi tak terlalu konduktif karena semua kelompok oksigen ada di dalamnya. Nah bakteri itu menghilangkan sebagian besar kelompok oksigen yang mengubahnya menjadi bahan konduktif," jelas Meyer. 

Bahan grafin yang diproduksi di laboratorium oleh tim ilmuwan ini sebaliknya, konduktif, lebih tipis dan stabil dibanding grafit buatan secara kimia. 

Selanjutnya, bahan grafit yang dihasilkan dengan bakteri bisa menjadi dasar untuk tinta produktif. Manfaat lainnya bisa dipakai untuk menjadi bahan membuat keyboard komputer papan sirkuit sampai kabel kecil. 

"Bahan grafin yang diproduksi dengan bakteri kami ini mengarah pada kesesuaian pengembangan produk yang lebih baik," ujar Meyer. (ali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya