Samsung Bangkitkan Teknologi Ponsel Jadul dari 'Kubur'

Samsung Galaxy A01
Sumber :
  • Samsung

VIVA – Salah satu kemajuan teknologi yang banyak disesali adalah, tidak lagi bisanya lepas pasang baterai pada perangkat ponsel. Padahal, skema baterai yang seperti itu bisa memperpanjang umur ponsel, di mana pengguna bisa melakukan penggantian baterai secara mudah.

Selain Luncurkan Single Baru, Penyanyi Cilik Evolette Alexandra Bakal Tampil di New York

Dilansir dari situs Gizmochina, Jumat, 29 Mei 2020, Samsung sempat mempertahankan idealismenya, masih menggunakan baterai lepas pasang meski hanya pada perangkat kelas bawah, seri Z. Sementara, merek lainnya sudah meninggalkan skema tersebut.

Menurut isu, pabrikan asal Korea Selatan itu akan kembali menerapkan baterai lepas pasang pada perangkat entry-level. Dilihat dari foto baterai yang beredar, model tersebut diidentifikasi dengan nomor model SM-A013F.

Berasa Idol, Rezky Aditya Terekam Kamera Dispatch Saat Jalan di Bandara Incheon

Model tersebut dipercaya sebagai Galaxy A01e. Rumor selanjutnya yang beredar adalah, perangkat tersebut sedang dalam masa pengembangan, memiliki daya 3.000 mAh dan memori internal 16/32 GB.

Kemungkinan, Samsung mendengarkan kerinduan penggemarnya pada sistem jadul ini. Harapannya adalah, produsen ponsel lain bisa mengikuti jejak yang sama meski itu hanya pada perangkat kelas bawah.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

Sebelumnya, Samsung telah merilis Galaxy A01 pada Januari lalu yang dibanderol dengan harga Rp1,5 juta. Memiliki bentang layar 5,77 inci, ponsel tertanam daya 3.000 mAh dan bukan kategori baterai lepas pasang.

Menggunakan prosesor Snapdragon 439, perangkat memiliki kamera ganda di bagian belakang dengan lensa utama 13 MP dan depth sensor 2 MP. Sementara pada sisi depan, memiliki kamera selfie 5 MP. 

Model Cantik AI  Lily Rain

Siap-siap Kesal Baca Berita tentang Model Ini

Seorang model berbasis AI, menjadi perbincangan karena kontennya yang diunggah. Ia berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$20.000 atau sekitar Rp317 juta per bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024