Internetan di Hape Tanpa Khawatir Pulsa Habis, Ada Emergency Quota

- www.pixabay.com/PublicDomainPictures
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan ada kenaikan pengguna internet di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Kenaikan penggunaan internet tersebut disebabkan karena adanya kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH).
Sebagai rincian, saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 juta jiwa atau 64 persen dari total populasi yang berjumlah 272,1 juta jiwa. Adapun masyarakat Indonesia yang memiliki smartphone sebanyak 338,2 juta jiwa.
Laporan terbaru We Are Social, seperti dikutip pada Senin, 22 Juni 2020, menyebutkan persentase pengguna internet berusia 16-64 tahun yang memiliki masing-masing jenis perangkat, antara lain mobile phone (96 persen), smartphone (94 persen), non-smartphone mobile phone (21 persen), laptop atau komputer desktop (66 persen), tablet (23 persen), konsol game (16 persen), hingga perangkat virtual reality (5,1 persen).
Meski begitu, bukan berarti pengguna lancar menikmati layanan internet. Baru-baru ini muncul keluhan warganet di laman utama Kaskus soal layanan data. Padahal, selama era kenormalan baru (new normal), penggunaan internet di hampir seluruh wilayah Indonesia meningkat 12-14 persen.
Pengguna mengeluhkan bahwa kuota yang mereka terima tidak dapat dinikmati sesuka hati, lantaran kuota tersebut hanya bisa dinikmati pada dini hari atau untuk aplikasi dan jaringan tertentu saja.
Selain itu, pengguna juga tidak menyadari bahwa layanan paket bebas kuota atau unlimited bukan berarti tanpa batas dengan kecepatan yang sama. Sebab, atas pemberlakuan aturan batas wajar penggunaan atau FUP, kecepatan paket unlimited akan terdegradasi hingga lebih dari 50 persen seiring pemakaian kuota mencapai batas wajar penggunaan.